Banda Aceh (ANTARA) - Badan Intelijen Negara (BIN) menyatakan sedang menjajaki pemanfaatan Kawasan Industri Aceh (KIA) Ladong untuk menjadi pusat pelatihan bagi generasi muda di provinsi setempat.
“Kunjungan kita ke sini bersama tim untuk melihat dan menjajaki pemanfaatan lokasi ini untuk tempat pelatihan guna menggerakkan anak muda Aceh lebih produktif dan bisa bersaing dengan daerah lainnya,” kata Ketua Dewan Analis Strategis BIN, Letjend TNI (Purn) Muhammad Munir di Banda Aceh, Senin.
Pernyataan itu disampaikannya usai mengunjungi KIA Ladong Aceh Besar yang turut didampingi Komisaris Independen Bank Syariah Indonesia (BSI) M Arief Rosyid Hasan, Kepala Dinsperindag Aceh, Mohd Tanwier dan Regional CEO BSI Aceh, Wisnu Sunandar.
Ia menjelaskan lewat pelatihan yang diberikan tersebut anak-anak muda di provinsi ujung paling barat Indonesia itu akan memiliki daya saing dengan daerah lainnya dan ini juga merupakan bagian dari jangka panjang.
“Kita berkeinginan besar anak-anak muda di Aceh memiliki prestasi yang tinggi dan kehebatan dalam berbagai bidang yang muaranya untuk mengangkat dan mendorong kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Menurut dia BIN memiliki pemikiran dan berniat atas kajian tersebut untuk diwujudkan di provinsi ujung paling barat Indonesia itu sebab Aceh memiliki lokasi yang sangat strategis.
Ia menambahkan pemberdayaan anak muda milenial sudah berjalan di daerah lain dan untuk Aceh akan terus didorong sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada di provinsi ujung paling barat Indonesia itu.
“Kita nanti juga akan mensinergikan peluang yang ada dengan berbagai pihak termasuk dengan Bank Syariah Indonesia,” katanya.
Komisaris Independen Bank Syariah Indonesia (BSI) M Arief Rosyid Hasan mengatakan pihaknya juga siap bersinergi dengan BIN dalam mendorong kemajuan ekonomi di provinsi berpenduduk sekitar lima juta jiwa itu.
“Saat ini kita juga sedang menindaklanjuti dengan BIN dan kita juga akan mengambil peran secara maksimal untuk mendorong kemajuan ekonomi Aceh,” katanya.