Lhokseumawe (ANTARA) - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai SIRA Muhammad Nazar meminta kepada anggota partai lokal tersebut harus kritis terhadap pembangunan Aceh yang berperadaban.
"Partai SIRA ini merupakan jembatan perubahan dengan kekuatan ideologi keislaman dan paradigma keacehan. Oleh sebab itu anggota Partai SIRA wajib kritis untuk membangun Aceh," kata Muhammad Nazar di Lhokseumawe, Minggu.
Wakil Gubernur Aceh 2007-2012 itu mengatakan Partai SIRA merupakan partai terbuka dengan anggota dari berbagai komponen masyarakat seperti aktivis , akademisi maupun kaum milenial.
Oleh karena itu, kata Muhammad Nazar, Partai SIRA harus kritis dan mampu memenangkan suara masyarakat dalam membangun Aceh yang berperadaban.
"Aceh memiliki dana besar, namun tidak mampu keluar dari krisis kemiskinan dan pembangunan. Jika para elit politiknya nakal, maka perjuangan berdarah masa konflik yang melahirkan keistimewaan di Aceh menjadi sia-sia," kata Muhammad Nazar.
Muhammad Nazar mengatakan dana keistimewaan yang didapatkan Aceh jangan sampai hanya dinikmati segelintir orang. Oleh sebab itu, Partai SIRA harus kritis demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat Aceh.
Partai SIRA, kata Muhammad Nazar, merupakan partai lokal tertua di Aceh akan mempersiapkan diri sebagai peserta pemilu 2024 dan siap bertanding kembali untuk perubahan di Aceh.
Muhammad Nazar juga mengungkapkan kekhawatirannya dengan kondisi di Aceh karena ketiadaan wakil gubernur dan juga beberapa wakil bupati di daerah. Hal tersebut sudah tidak sesuai dengan undang-undang.
"Jika para elit politik atau pemimpin, baik sengaja ataupun tidak sengaja sudah melanggar undang-undang atau nakal, maka bagaimana melakukan perubahan untuk Aceh lebih baik lagi," kata Muhammad Nazar.