Kuala Simpang (ANTARA) - Petugas gabungan terdiri dari BPBD dan Satgas SAR Aceh Tamiang, TNI/Polri serta dibantu personel Pos SAR Langsa berhasil menemukan seorang nelayan tradisional yang hilang tenggelam saat mencari ikan di perairan laut Aceh Tamiang.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Aceh Tamiang Yunus di Aceh Tamiang, Rabu, mengatakan jasad korban telah ditemukan pada pukul 11.30 WIB sekitar 30 meter dari lokasi kejadian.
"Korban sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Identitas korban atas nama Dahlin Gani (45) sebagai nelayan warga Kampung Bandar Baru, Kecamatan Bendahara," kata Yunus.
Sebelumnya Yunus menjelaskan telah terjadi kecelakaan boat motor mengakibatkan satu orang hanyut di kawasan Pantai Kermak, Bandar Baru, Kecamatan Bendahara. Insiden korban hanyut terjadi Rabu (29/3) sekitar pukul 20.00 WIB.
Kemudian salah seorang warga nelayan melaporkan telah menemukan satu unit sampan boat milik korban Dahlin Gani berhenti di muara Pantai Kermak. Setelah ia amati disekeliling boat ternyata awak boat tidak ada (kosong). Merasa ada yang janggal usai pulang melaut warga tadi melaporkan kepada keluarga korban.
"Pihak keluarga melaporkan ke Satgas SAR Aceh Tamiang dan diteruskan ke Pos SAR Langsa untuk membantu melakukan pencarian," jelasnya.
Menurut Yunus korban ditemukan pada titik koordinat N 4°30'04.4748"
E 98°10'12.468". Proses pencarian menuju lokasi menggunakan rubber boat dari pukul 01.00 WIB hingga pukul 02.30 WIB.
"Personel yang terlibat dari Pos SAR Langsa (enam orang), Satgas SAR Aceh Tamiang (delapan orang) dibantu petugas BPBD Aceh Tamiang, Polsek dan Koramil Bendahara serta masyarakat," sebutnya.
Camat Bendahara Fakhrurrazi Syamsuyar mengatakan korban adalah nelayan tradisional dari Kampung Bandar Baru. Korban Dahlin Gani meninggalkan satu istri dan empat orang anak. Biasanya korban pergi mencari ikan pagi dan pulang petang (pulang hari).
"Dia (korban) cari ikan di laut menggunakan alat tangkap jaring rawe bukan pancing. Saat dikabarkan hilang dari boat warga ikut membantu mencari menggunakan dua boat masyarakat," sebut Fakhrurrazi.
Kapolsek Bendahara Iptu Tarmidi mengatakan dari keterangan saksi mata Riko (34) yang juga nelayan diperkirakan korban tenggelam akibat sampannya terseret arus laut dan angin kencang.
Saat ditemukan korban dalam keadaan sudah meninggal dunia. Selanjutnya dibawa ke rumah duka Kampung Bandar Baru, Bendahara menggunakan boat milik warga.
"Saat ini korban sudah disemayamkan di ruma duka, untuk selanjutnya akan dikuburkan di TPU desa setempat," kata Iptu Tarmidi.