Langsa (ANTARA Aceh) - Wali Kota Langsa Usman Abdullah mengatakan pentingnya melakukan pelestarian sejarah termasuk benda cagar budaya sebagai bagian identitas jati diri suatu daerah.
"Sebagai putra daerah, kita perlu untuk mengetahui asal usul daerah kita. Begitu juga dengan leterasi sejarah dan benda purbakala sebagai peninggalan peradaban masa lampau," kata Walikota dalam sambutannya saat membuka Forum Group Discussion (FGD) hasil penelitian makam kuno di ruang rapat Walikota, Senin (29/12).
Menurut dia, generasi mendatang perlu mengetahui akan latar belakang sejarah bangsa dan daerahnya.
Usman juga menekankan, dalam melakukan pekerjaan penelitian terhadap sejarah Kota Langsa agar tidak menutup diri terhadap masukan dari semua pihak.
"Tim peneliti dari Balai Pelestarian Benda Cagar Budaya Provinsi Aceh yang dibantu akademisi dan tokoh Kota Langsa diharapkan bisa menggali informasi terkait peradaban masa lampau sebagai pembelajaran di masa mendatang sesuai bukti dan fakta sejarah," paparnya.
Dalam melakukan penelitian, Usman kembali berpesan, agar tidak ada konflik kepentingan. Selain itu, butuh keikhlasan dalam bekerja sehingga menuai hasil yang baik.
Usman Abdullah mengapresiasi kerja keras semua pihak yang telah mendedikasikan waktu, tenaga dan pikirannya.
"Saya ucapkan terima kasih atas dedikasi dan kerja keras semua pihak atas terlaksananya penelitian dan FGD ini," ujar politisi Partai Aceh itu.
Dalam diskusi sejarah tersebut, dipimpin Aulia Rahman dari akademisi sebagai moderator. Sementara pesertanya dari kalangan akademisi, pemuda, tokoh masyarakat dan alim ulama se Kota Langsa.
"Sebagai putra daerah, kita perlu untuk mengetahui asal usul daerah kita. Begitu juga dengan leterasi sejarah dan benda purbakala sebagai peninggalan peradaban masa lampau," kata Walikota dalam sambutannya saat membuka Forum Group Discussion (FGD) hasil penelitian makam kuno di ruang rapat Walikota, Senin (29/12).
Menurut dia, generasi mendatang perlu mengetahui akan latar belakang sejarah bangsa dan daerahnya.
Usman juga menekankan, dalam melakukan pekerjaan penelitian terhadap sejarah Kota Langsa agar tidak menutup diri terhadap masukan dari semua pihak.
"Tim peneliti dari Balai Pelestarian Benda Cagar Budaya Provinsi Aceh yang dibantu akademisi dan tokoh Kota Langsa diharapkan bisa menggali informasi terkait peradaban masa lampau sebagai pembelajaran di masa mendatang sesuai bukti dan fakta sejarah," paparnya.
Dalam melakukan penelitian, Usman kembali berpesan, agar tidak ada konflik kepentingan. Selain itu, butuh keikhlasan dalam bekerja sehingga menuai hasil yang baik.
Usman Abdullah mengapresiasi kerja keras semua pihak yang telah mendedikasikan waktu, tenaga dan pikirannya.
"Saya ucapkan terima kasih atas dedikasi dan kerja keras semua pihak atas terlaksananya penelitian dan FGD ini," ujar politisi Partai Aceh itu.
Dalam diskusi sejarah tersebut, dipimpin Aulia Rahman dari akademisi sebagai moderator. Sementara pesertanya dari kalangan akademisi, pemuda, tokoh masyarakat dan alim ulama se Kota Langsa.