Pandeglang (ANTARA) - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menggelontorkan 7.700 beasiswa untuk membangun sumber daya manusia ( SDM) santri di sejumlah sekolah Islam.
"Kita berharap melalui beasiswa ini pendidikan atau sekolah Islam standarnya sama dengan sekolah swasta maupun negeri," kata Menteri BUMN Erick Thohir di Pandeglang, Kamis.
BUMN fokus membantu program beasiswa untuk pesantren dan pendidikan Islam guna membangun SDM yang berkarakter dan berakhlak. Selama ini pesantren dan pendidikan memiliki pondasi akhlak, serta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan ideologi Pancasila.
Karena itu, sekarang kegiatan
corporate social responsibility atau tanggung jawab sosial di lingkungan BUMN diprioritaskan untuk pendidikan.
"Kita membantu program pesantren dan pendidikan Islam dengan memberikan beasiswa, fasilitas sarana dan peralatan pendidikan," kata Erick.
Menurut dia, BUMN juga menjalin kerja sama dengan Badan Zakat Nasional (Baznas) untuk program beasiswa yang sedang belajar di pesantren dan pendidikan Islam. Bahkan, Ketua Baznas menjanjikan untuk memberikan beasiswa bagi 10 ribu santri.
Penyaluran program beasiswa untuk membangun SDM santri untuk mendorong kemajuan umat Islam di Tanah Air. Selain itu, program beasiswa diharapkan umat Islam bisa naik kelas untuk mempersiapkan generasi yang berkualitas.
Seandainya, kata dia, 17.700 santri yang menerima program beasiswa itu menjadi pemimpin, dipastikan akan menjadi kekuatan umat Islam," katanya.
Erick mengatakan BUMN juga memiliki program magang untuk santri agar mereka memiliki kompetensi dan keterampilan di berbagai bidang. Ribuan santri telah magang di berbagai perusahaan BUMN.
Program magang tersebut, untuk menciptakan pemimpin-pemimpin muda yang memiliki kapabilitas dan mampu menjawab kemajuan bangsa ini. Sebab, saat ini, mayoritas penduduk Indonesia di bawah usia 40 tahun dan 10 tahun ke depan diperkirakan ada pertambahan 50 juta jiwa.
Oleh karena itu, umat Islam dipersiapkan untuk menjadi generasi unggul dan berkualitas serta berakhlak. "Jangan sampai umat Islam menjadi penonton, harus menjadi pemain untuk mengisi kemajuan bangsa Indonesia seutuhnya," ucap Erick.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Matlha'ul Anwar, KH Embay Mulya Sarief mengatakan keberadaan Ormas Islam yang dipimpinnya lebih dari satu abad sangat peduli untuk mencetak SDM yang memiliki karakter dan berakhlakul karimah.
Matlha'ul Anwar yang bergerak di bidang pendidikan, dakwah dan sosial untuk mengabdikan diri demi NKRI dan Pancasila.
Lulusan Perguruan Matlha'ul Anwar mencapai ribuan santri yang tersebar di seluruh wilayah Tanah Air dan alumninya, di antaranya menjadi ulama, ustadz, pejabat pemerintahan, legislatif, ASN, TNI, Polri, hingga pengusaha. Bahkan, mereka mendirikan perguruan tinggi, seperti di Jakarta, Lampung, dan Papua.
"Kita sangat terbantu dengan bantuan alat pendidikan dari BUMN, seperti infokus, seragam sekolah, laptop, dan beasiswa," ucapnya.