"Kedatangan kami ke Subulussalam untuk melihat perkembangan kader yang sudah dilatih," kata Ketua KNPI Aceh Jamaluddin di Subulussalam, Minggu.
Jamaluddin menjelaskan peserta yang sudah mengikuti pelatihan terus dibina, agar kader tersebut mandiri dan menjadi wirausahawan. KNPI Aceh akan turun ke daerah-daerah empat kali dalam setahun untuk melakukan pemantauan secara langsung bagi kader life skill.
Ketua KNPI Jamaluddin mengatakan sebanyak lima orang pemuda Kota Subulussalam sudah mengikuti program pelatihan life skill sejak tahun 2014 dan 2015. Ia berharap KNPI Subulussalam dapat mengirimkan kader terbaik mereka untuk mengikuti program pelatihan tahun 2016.
Ia menyarankan peserta yang dikirim nantinya adalah mereka yang sudah memiliki basic terhadap suatu keahlian.
Jamaluddin didampingi sejumlah pengurus KNPI Aceh serta Ketua KNPI Kota Subulussalam, Ade Souraya Martha saat mengunjungi kader life skill di wilayah Kecamatan Sultan Daulat, Runding dan Simpang Kiri.
Ade Souraya Martha mengatakan sebanyak lima pemuda yang sudah mengikuti pelatihan yakni Abdul Azis (27) warga Simpang Kiri yang mengambil bidang teknisi servis handphone.
Selanjutnya, Afnur (30) mengikuti pelatihan las listrik dan Sukardi Maha (45) di bidang pertukangan yang berasal dari wilayah Kecamatan Sultan Daulat.
Sedangkan Darmawansyah (28) dan Frekky (40) mengambil program pelatihan bidang perabot. Keduanya utusan dari Kecamatan Runding yang dikirim ke Banda Aceh untuk mengikuti program life skill.
Ketua KNPI Kota Subulussalam, Ade Souraya Martha berharap kader yang sudah mengikuti pelatihan dan toolkit bisa mandiri dan menciptakan lapangan kerja sendiri.
"Tujuanya agar mereka bisa mandiri dan menjadi wirausahawan. Kalau bisa dengan ilmu yang sudah didapat mereka bisa melatih teman-temanya yang lain," kata Ade.
Ia menambahkan, KNPI Subulussalam akan mengirimkan lagi sebanyak 50 orang kader terbaik mereka untuk mengikuti program life skill yang diadakan oleh KNPI Aceh.
Ia berharap melalui pelatihan tersebut para pemuda di Kota Subulussalam ke depan akan memiliki keahlian dan skill. Langkah tersebut akan membantu pemuda untuk membuka peluang usaha sendiri, sehingga angka pengangguran di Bumi Sada Kata bisa bisa berkurang.
"KNPI akan mengirim 50 pemuda untuk mengikuti life skil sehingga mereka memiliki keahlian dan bisa mandiri, tentu ini dapat menekan angka pengangguran walaupun belum maksimal," pungkas Ade.