Simeulue (ANTARA) - Pedagang bumbu makanan untuk kebutuhan hari raya Idul Adha 1443 Hijriah di Kabupaten Simeulue meraup untung, sedangkan harga ayam di kabupaten kepulauan tersebut melonjak.
Restriani (41), pedagang bumbu di Pasar Sinabang, Simeulue, Sabtu, mengatakan masyarakat banyak mencari bumbu memasak daging untuk menyambut Idul Adha.
"Sehari sebelum hari raya Idul Adha, pembeli bumbu daging sudah ramai, puncaknya pada hari ini, masyarakat banyak mencari bumbu daging," kata Restriani.
Restriani mengaku meraup jutaan rupiah dalam sehari. Bahkan persediaan bumbunya habis terjual.
"Hari ini, saya bisa meraup uang RP2 jutaan dari berjualan bumbu. Bumbu yang saya jual hasil olahan sendiri, diracik dari rempah-rempah," ucap Restriani.
Restriani menjual berbagai macam bumbu masak, baik itu untuk daging kerbau, daging sapi, daging kambing, maupun daging ayam. Untuk harganya bervariasi tergantung permintaan dimulai dari harga Rp 5 ribu.
Mumun (32), ibu rumah tangga di Simeulue menuturkan bumbu menjadi bahan penting dan banyak dicari saat Idul Adha. Selain lebih praktis, juga takaran dibuat pedagang sudah sesuai dengan kebutuhan.
"Bumbu jadi ini lebih praktis, penggunaannya pun bisa disesuaikan," ucap Mumun.
Sementara itu, harga ayam potong di pasar tradisional Simeulue, sejak hari meugang hingga hari raya Idul Adha mengalami kenaikan harga cukup tinggi, Rp100 ribu hingga Rp110 ribu per ekor.
"Sebelumnya, harga ayam Rp60 ribu per ekor. Harga naik karena permintaan meningkat," kata Firdaus.
Ratna Dewi, pembeli ayam, mengatakan dirinya pada hari meugang Idul Adha tidak membeli daging kerbau atau sapi, tetapi membeli ayam potong. Sebab, di kampungnya ada hewan kurban yang dibagikan ke masyarakat.
"Jadi, kami hanya beli ayam. Saat hari raya nanti, saya tunggu pembagian daging kurban," ujar Ratna.
Pedagang bumbu raup untung, harga ayam melonjak
Sabtu, 9 Juli 2022 17:16 WIB