Banda Aceh (ANTARA) - Anggota DPR RI asal Aceh Rafli menyatakan penemuan sumber cadangan minyak dan gas (Migas) di laut Aceh menjadi harapan baru bagi kemakmuran masyarakat provinsi paling barat Indonesia itu.
"Penemuan cadangan Migas ini tentu jadi gairah baru dan harapan kemakmuran masa depan bagi Aceh serta menarik perhatian investor," kata Rafli di Banda Aceh, Selasa.
Seperti diketahui cadangan Migas itu ditemukan oleh Premier Oil di Blok Andaman II Provinsi Aceh. Tepatnya terletak 150 kilometer dari lepas pantai Pulau Rondo, Sabang, Aceh.
Oleh sebab itu, Rafli meminta agar Pemerintah Aceh bersama semua elemen di Tanah Rencong itu untuk fokus mengawal semua aktivitas yang berlangsung di area cadangan Migas itu.
"Karena kewenangan di atas 12 mil laut berada pada SKK Migas, bukan Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA)," kata anggota Komisi VI itu.
Rafli menyebut, berdasarkan riset Migas, dengan kondisi geologi yang begitu kompleks dan menarik, lepas pantai sejumlah wilayah Aceh terdapat banyak potensi Migas, sekaligus layak untuk dieksplorasi.
Kata dia, lapisan karbonat di cekungan Andaman, Megui, pantai barat Sumatera, dan terutama offshore, diprediksi sangat potensial untuk eksplorasi hingga masa mendatang.
"Sebagai rakyat Aceh kita perlu segera siapkan sumber daya manusia yang mampu bangun industri Migas," katanya.
Kemudian, lanjut dia, Pemerintah Aceh juga sudah harus memiliki langkah kongkret agar pengelolaan Migas, betul-betul membawa manfaat yang dirasakan rakyat Aceh.
"Mari kita jadikan kekayaan alam ini sebagai modal pembangunan Aceh kembali, dengan saling bergandengan tangan, kita semua akan mampu menjadikan ini asbab kebangkitan ekonomi Aceh," katanya.
Penemuan cadangan Migas jadi harapan baru kemakmuran Aceh
Selasa, 12 Juli 2022 20:01 WIB