Lhokseumawe (ANTARA Aceh) - Anak-anak autis di Kota Lhokseumawe yang tergabung dalam Sekolah Luar Biasa Cinta Mandiri, membagikan bunga kepada pengendara kendaraan dan juga kantor instansi pemerintah, Rabu.
Kegiatan pembagian bunga dalam rangka memperingati Hari Autis Sedunia itu berlangsung di Jalan Merdeka depan Taman Riyadhah Lhokseumawe. Selain itu juga dibagikan bunga ke kantor instansi pemerintah.
Kepala SLB Cinta Mandiri Rahmawati mengatakan, peringatan Hari Autis Sedunia, seyogyanya pada setiap 2 April, namun dikarenakan sesuatu hal, pihaknya baru melakukan sekarang.
Ia menyebutkan, bunga kertas yang dibagikan, baik kepada pengendara kendaraan dan juga kantor pemerintahan, merupakan karya mereka sendiri.
Selain itu juga diadakan kegiatan lomba lari dan juga cerdas cermat di lokasi Taman Riyadhah Lhokseumawe.
Ia mengharapkan kepada semua pihak terutama orang tua, agar menyekolahkan anaknya yang mengalami masalah mental, karena apabila dididik dengan baik, mereka juga akan bisa seperti anak yang lainnya.
Lebih lanjut Rahmawati mengatakan, jumlah murid di tempatnya sebanyak 70 orang yang diasuh oleh 22 orang tenaga guru.
Lulusan tenaga guru itu selain berlatar belakang psikologi, juga ada dari keguruan dan umum. Bahkan, beberapa orang guru sedang menempuh pendidikan SLB di Banda Aceh, melalui bea siswa Pemerintah Aceh.
Kegiatan pembagian bunga dalam rangka memperingati Hari Autis Sedunia itu berlangsung di Jalan Merdeka depan Taman Riyadhah Lhokseumawe. Selain itu juga dibagikan bunga ke kantor instansi pemerintah.
Kepala SLB Cinta Mandiri Rahmawati mengatakan, peringatan Hari Autis Sedunia, seyogyanya pada setiap 2 April, namun dikarenakan sesuatu hal, pihaknya baru melakukan sekarang.
Ia menyebutkan, bunga kertas yang dibagikan, baik kepada pengendara kendaraan dan juga kantor pemerintahan, merupakan karya mereka sendiri.
Selain itu juga diadakan kegiatan lomba lari dan juga cerdas cermat di lokasi Taman Riyadhah Lhokseumawe.
Ia mengharapkan kepada semua pihak terutama orang tua, agar menyekolahkan anaknya yang mengalami masalah mental, karena apabila dididik dengan baik, mereka juga akan bisa seperti anak yang lainnya.
Lebih lanjut Rahmawati mengatakan, jumlah murid di tempatnya sebanyak 70 orang yang diasuh oleh 22 orang tenaga guru.
Lulusan tenaga guru itu selain berlatar belakang psikologi, juga ada dari keguruan dan umum. Bahkan, beberapa orang guru sedang menempuh pendidikan SLB di Banda Aceh, melalui bea siswa Pemerintah Aceh.