Lhokseumawe (ANTARA) - Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kabupaten Aceh Utara menyatakan harga jual tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di tingkat pengepul di daerah itu naik menjadi Rp1.550 per kilogram dari sebelumnya Rp1.150 per kilogram.
Ketua Apkasindo Aceh Utara Kastabuna di Lhokseumawe, Senin, mengatakan harga TBS di tingkat pabrik naik menjadi Rp1.775 per kilogram dari harga sebelumnya Rp1.420 per kilogram.
"Kenaikan harga TBS secara bertahap tersebut terjadi sejak beberapa pekan lalu karena adanya penerapan kebijakan pungutan ekspor 0 persen yang berlaku mulai 15 Juli sampai 31 Agustus 2022," katanya.
Kastabuna berharap harga sawit dapat kembali normal meskipun kebijakan penghapusan pungutan ekspor berakhir pada akhir bulan ini.
"Kami harapkan harga TBS sawit dapat menembus harga di atas Rp2.000 saat berakhirnya penerapan kebijakan pungutan ekspor 0 persen ini. Sehingga dengan begitu harga sawit diprediksi akan tetap stabil," katanya.
Kastabuna mengatakan Apkasindo mendesak pemerintah agar dapat menghapus tiga kebijakan yang dinilai sudah tidak relevan dengan kondisi saat ini.
Kebijakan yang dimaksud yakni percepatan penyaluran ekspor atau Flush-Out (FO), kewajiban pasar domestik (DMO) dan kewajiban harga domestik (DPO).
"Apalagi Indonesia merupakan negara produsen terbesar CPO dunia, maka kebijakan pemerintah sekecil apapun, tentunya akan berdampak pada pergerakan harga CPO dunia yang juga mempengaruhi harga TBS sawit," tutup Kastabuna.
Harga sawit di Aceh Utara naik jadi Rp1.550 per kilogram
Senin, 8 Agustus 2022 17:10 WIB