Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Kesehatan Aceh menyebut imunisasi campak rubella selama program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di daerahnya hanya tercapai 17,4 persen atau 251.857 anak.
"BIAN ini memang fokus untuk imunisasi tambahan campak rubella, dengan target kita di Aceh mencapai 1,4 juta anak," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Aceh Iman Murahman di Banda Aceh, Sabtu.
Iman mengatakan program BIAN di Aceh akan berakhir pada 13 September mendatang. Angka tersebut menjadi capaian akhir yang berhasil didapatkan pemerintah provinsi melalui Dinas Kesehatan Aceh.
Penerima imunisasi campak rubella itu dikhususkan bagi anak usia mulai 9 bulan hingga 15 tahun.
Secara nasional, capaian BIAN mencapai 56,6 persen, sedangkan Aceh hanya 17,4 persen. Angka ini pula yang menempatkan Aceh sebagai daerah terendah secara nasional capaian imunisasi campak rubella selama program BIAN yang dicanangkan pada Mei lalu.
"Jadi setelah program BIAN ini maka kembali lagi ke imunisasi rutin yang memang setiap tahun ada. Imunisasi rutin bagi anak kelas satu, kelas dua dan kelas lima SD," katanya.
Iman sangat menyayangkan sikap masyarakat yang menyia-nyiakan program BIAN untuk pemenuhan kebutuhan imunisasi campak rubella bagi anak Aceh. Hal ini sangat berbanding terbalik dengan kasus campak rubella semakin tinggi di Aceh.
Dinas Kesehatan mencatat ada 1.100 kasus campak yang menyerang anak provinsi paling barat Indonesia itu pada tahun 2022, sehingga imunisasi tersebut sangat penting untuk melindungi anak.
“Saat ini ada sebanyak 1.100 kasus campak pada tahun 2022, angkanya semakin banyak ini,” kata Iman.
Kasus campak itu tersebar di sejumlah daerah. Dari 1.100 kasus, ada penderita yang telah dinyatakan sembuh, namun ada juga pasien yang sedang dalam masa pengobatan di rumah sakit.
"Seperti di Pidie ada 400 lebih kasus campak, jadi laporan dokter setiap hari pasti ada dua hingga tiga kasus campak, ketika dilihat riwayat imunisasinya, tidak ada imunisasi," kata Iman.
Menurut Iman, para orangtua di daerah Tanah Rencong itu masih enggan anaknya mendapatkan imunisasi campak rubella karena khawatir terhadap dampak pasca penyuntikan imunisasi.
"Berulang kali dilakukan sosialisasi, masyarakat tetap tidak mau anak-anaknya diimunisasi campak rubella, padahal kasus campak cukup banyak di Aceh," katanya.
Selain itu, program BIAN tersebut juga menyasar anak usia 12-59 bulan untuk mendapatkan imunisasi polio dan DPT-HB-Hib bagi anak yang terlewatkan selama pandemi COVID-19.
Kemudian, untuk imunisasi polio tetes (OPV) tercapai 63.170 anak atau 35,5 persen dari target 217.587 anak, imunisasi polio suntik (IPV) mencapai 13.411 anak atau 6,1 persen dari target 342.614 anak dan imunisasi DPT-HB-Hib di Aceh tercapai 22.131 anak atau 12 persen dari target 214.051 anak.
Imunisasi campak rubella di Aceh baru tercapai 17,4 persen
Sabtu, 10 September 2022 15:18 WIB