Jakarta (ANTARA) - TikTok Indonesia menghadirkan Pusat Kesehatan Digital (Digital Wellness Hub) sebagai wadah untuk memberikan informasi dan bantuan dari sumber daya profesional untuk komunitas agar lebih memahami hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan mental.
"Komitmen TikTok adalah untuk menjadikan isu kesehatan mental sebagai prioritas bagi kami. Oleh karena itu, dalam rangka hari kesehatan mental dunia tahun ini TikTok mengajak masyarakat tentang literasi kesehatan mental serta membantu orang yang mengalami gangguan kesehatan mental untuk bisa dilihat dan dipahami melalui diskusi berarti mengenai kesehatan mental," kata Public Policy and Government Relations, TikTok Indonesia Faris Mufid dalam webinar peluncuran Pusat Kesehatan Digital TikTok, Rabu.
Adapun Pusat Kesehatan Digital dibentuk berdasarkan survei yang dilakukan TikTok bersama YouGov dengan laporan bertajuk "Global Consumer Attitude on Mental Well Being".
Indonesia menjadi salah satu negara yang terlibat dalam survei yang diikuti 16 ribu responden dari 13 negara itu.
Adapun dalam survei tersebut didapati fakta bahwa saat ini 77 persen komunitas TikTok di Indonesia telah nyaman membicarakan topik kesehatan mental dengan dominasi pembicaraan dilakukan kepada keluarga, tenaga profesional seperti psikolog serta psikiater, dan terakhir kepada sahabat ataupun teman terdekat.
Fakta lainnya yang terungkap adalah meski kini topik kesehatan mental sudah mulai awam dibicarakan namun ternyata masih ada responden yang takut terjadi dampak negatif ketika kondisi kesehatan mental mereka dibicarakan dengan perbandingan 2 dari 4 responden merasa takut mendapatkan penolakan serta penghakiman di lingkungannya baik itu pertemanan maupun di pekerjaan.
Selain itu, lebih dari seperempat peserta survei atau sebanyak 26 persen peserta survei merasa bisa terinspirasi serta nyaman membicarakan masalah kesehatan mental ketika ada pengguna di media sosial berani membicarakan topik dan pengalaman serupa.
Masih dalam momen peringatan Hari Kesehatan Mental Dunia, TikTok Indonesia pun melengkapi kehadiran Pusat Kesehatan Digital dengan berbagai aktivitas menarik lainnya.
Misalnya seperti kampanye #SeeingTheUnseen yang akan berlangsung pada 16 Oktober 2022 di Mahabarata Hall, Desa Wisata TMII menampilkan karya visual berupa batik yang berasal dari gelombang otak para penyintas kesehatan mental.
Ada juga tantangan bernama #KesehatanMental yang bisa diikuti oleh komunitas TikTok berbagi serta menceritakan pengalaman mereka mengenal topik kesehatan mental lewat konten selama periode 10-16 Oktober 2022.
Terakhir akan ada kegiatan berupa talkshow maupun TikTok Live yang bisa diikuti pengguna selama 10-14 Oktober 2022.
Dalam talkshow serta TikTok Live tersebut pengguna bisa mendengarkan langsung informasi dan pengalaman menarik dari para praktisi hingga penyintas kesehatan mental seperti Ananza Prili, Fardi Yandi, hingga Sania Leonardo.
Adapun sebagai salah seorang kreator konten serta penyintas gangguan bipolar disorder Sania Leonardo yang dikenal dengan akun TikTok-nya @panggilakubambang mengaku senang karena akhirnya ada wadah baru untuk membahas masalah kesehatan mental tak lagi di pandang sebelah mata.
Selain memberikan wawasan bagi penyandang masalah kesehatan mental, Sania menilai gerakan TikTok tersebut bisa membantu masyarakat untuk bisa menerima serta mampu memahami orang-orang yang mengalami masalah kesehatan mental.
"Dengan hadirnya Pusat Kesehatan Digital ini, kesadaran masyarakat akan kesehatan mental dapat meningkat dan stigma kepada pejuang kesehatan mental seperti saya juga dapat berubah," ujar Sania.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: TikTok hadirkan "Digital Wellness Hub" kesehatan mental
TikTok hadirkan "Digital Wellness Hub" kesehatan mental
Rabu, 12 Oktober 2022 17:43 WIB