Kuala Simpang (ANTARA) - Ruas jalan nasional lintas Medan-Banda Aceh di kawasan Desa Seumadam, Kecamatan Kejuruan Muda, Aceh Tamiang dilaporkan tertimbun tanah longsor saat hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah itu.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Aceh Tamiang Iman Suhery dikonfirmasi, Kamis malam mengatakan bencana tanah longsor di jalan lintas provinsi kawasan bukit Seumadam terjadi pada pukul 20.30 WIB. Tanah di turunan bukit Seumadam longsor dipicu curah hujan tinggi mengguyur sejumlah wilayah Aceh Tamiang sejak Kamis petang hingga malam.
Akibatnya badan jalan lintas provinsi diperbukitan Desa Seumadam dari dan menuju Aceh tertimbun tanah tidak bisa dilalui kendaraan dari dua arah.
"Longsoran material tanah yang jatuh dari perbukitan menutup hampir seluruh badan jalan. Bagi pengendara yang melintas sempat antre panjang karena akses jalan terputus sementara," kata Iman Suhery.
Baca juga: Puluhan warga di Aceh Timur mengungsi akibat banjir
Namun pada pukul 20.45 WIB tim BPBD Aceh Tamiang dibantu personel TNI Koramil 07/Kejuruan Muda dan Polsek setempat dapat mengatasi kemacetan kendaraan dengan membersihkan bongkahan tanah longsor dan kayu yang menutupi badan jalan negara tersebut.
"Pembersihan material tanah dilakukan hampir satu jam pada pukul 21.45 WIB lalu lintas Medan-Banda Aceh di bukit Seumadam dapat kembali normal seperti biasa. Untuk kerugian materil, korban jiwa serta luka nihil. Kondisi sudah normal dan cuaca saat ini masih hujan," ujarnya.
Sementara lanjut Iman Suhery diwaktu yang sama bencana tanah longsor juga terjadi di Desa Serba, Kecamatan Bandar Pusaka. Tanah longsor dilaporkan menimpa bangunan rumah dan warung kopi serta menimbun jalan sentral provinsi yang menghubungkan Kabupaten Aceh Tamiang-Aceh Timur.
Baca juga: 2.834 hektare tanaman padi di Aceh Utara alami puso karena banjir
"Musibah tanah longsor di Desa Serba terjadi pukul 20.30 WIB saat hujan deras. Bencana itu menimpa warung kopi milik warga Serba," sebut Bayu.
Camat Bandar Pusaka Cakra Agie Winapati di Aceh Tamiang, Jumat, mengatakan sebelum longsor terjadi sejak pukul 18.30 WIB wilayah Bandar Pusaka diguyur hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang.
Titik longsor tepatnya di pertigaan menghubungkan antara Desa Serba-Desa Sunting menuju pusat Kecamatan Bandar Pusaka.
Baca juga: Menteri PUPR RI pastikan perbaiki tanggul jebol di Aceh Utara
"Tanah longsor menimbun badan jalan utama kecamatan dan sebagian menimpa kedai milik warga atas nama Sapar (50) dengan kondisi bangunan rusak berat. Sementara jalan lintas darat menuju Kecamatan Bandar Pusaka sementara masih lumpuh," tutur Cakra.
"Tidak ada menimbulkan korban jiwa karena warung kopi tersebut jika malam hari kosong atau tutup. Kerugian pemilik warung ditaksir Rp4 juta," sambung Cakra.
Sudah tiga kali bencana longsor
Tadi malam, kata Camat masyarakat setempat bergotong-royong menggunakan alat berat Loader milik perusahan PT Mount Mata Raya untuk menggeser matrial tanah yang menimbun badan jalan.
Menurut Cakra Agie Winapati dalam satu bulan terakhir sudah tiga kali bencana tanah longsor terjadi di Desa Serba, Kecamatan Bandar Pusaka. Pada 1 Oktober 2020 tanah longsor menimbun jalan provinsi antara Kabupaten Aceh Tamiang dan Aceh Timur. Pihak Kecamatan bersama BPBD terpaksa membuat jalan sementara untuk lewat kendaraan. Kemudian pada 18 Oktober 2022 jalan lintas provinsi kawasan Desa Serba kembali ambles akibat tebing jurang longsor hingga memakan bahu jalan sepanjang 20 meter.
Dan yang ketiga, kata Cakra pada Kamis 20 Oktober 2022 ruas jalan utama kecamatan dan rumah warga tertimbun runtuhan tanah longsor di Simpang Tiga Desa Serba dan Desa Sunting.
"Saat ini kami masih terus mendata apakah ada warga Serba yang lain menjadi korban tanah longsor, karena cuaca ekstrem hujan lebat dan angin kencang terus melanda Bandar Pusaka selama dua pekan ini," ujar Cakra.