Banda Aceh (ANTARA) - Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) minta rumah sakit provinsi RSUZA Banda Aceh untuk memberikan pelayanan secara intensif kepada anak yang diduga mengalami gagal ginjal akut, sehingga bisa memberikan kesembuhan terhadap mereka.
"RSUZA perlu memantau khusus anak-anak yang masih dirawat karena mengalami sakit gagal ginjal itu," kata Ketua Komisi V DPRA M Rizal Falevi Kirani, di Banda Aceh, Senin.
Hal itu disampaikan M Rizal Falevi Kirani saat melakukan peninjauan pelayanan ke RSUZA sebagai rumah sakit milik pemerintah provinsi Aceh tersebut.
Disela-sela peninjauan tersebut, tim Komisi V DPRA juga meluangkan waktu menjenguk dua pasien gagal ginjal yang sedang dirawat di sana, serta memberikan sedikit santunan.
Falevi menyampaikan, dalam peninjauan tersebut akhirnya mereka mengetahui bahwa masih ada anak yang dirawat karena penyakit itu. Bahkan, salah satu diantaranya sudah sampai pada tahapan cuci darah.
Dirinya menuturkan, berdasarkan keterangan yang diterima, saat ini korban meninggal dunia akibat penyakit tersebut di Aceh sudah mencapai 22 orang. Kemudian lima sembuh dan dua dalam perawatan.
"Dua anak yang masih dirawat ini harus menjadi fokus, dan satunya sedang cuci darah," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Falevi mengingatkan kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati mengkonsumsi obat, dan harus berkonsultasi dengan dokter spesialis.
"Harus hati-hati karena akibatnya ini sangat fatal, jangan beli obat tanpa resep dokter spesialis," demikian Falevi Kirani.
Tinjau RSUZA, Komisi V DPRA harapkan pelayanan untuk anak gagal ginjal harus intensif
Senin, 24 Oktober 2022 20:19 WIB