Aceh Selatan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan menggelar pasar murah guna menstabilkan harga pangan serta untuk menekan angka inflasi di daerah tersebut.
Pasar murah tersebut dibuka secara simbolis oleh Bupati Aceh Selatan Tgk Amran di halaman Kantor Dinas Pangan Kabupaten Aceh Selatan di Tapaktuan, Kamis.
Turut berhadir Kapolres Aceh Selatan AKBP Nova Suryandaru, Dandim 0107/Asel Letkol Arh Helmy Ariansyah, Kajari Aceh Selatan Heru Anggoro, serta sejumlah pejabat Pemkab Aceh Selatan.
Bupati Tgk Amran dalam arahannya menyampaikan bahwa komoditas pangan di Indonesia umumnya diproduksi pada wilayah tertentu dan bersifat musiman, sementara konsumsi tersebar merata di seluruh daerah dan relatif konstan sepanjang tahun.
Selain itu, kata Tgk Amran, pola panen antarwaktu menyebabkan variasi produksi, dan harga pangan antarwaktu menurut pola panen komoditas tersebut karena pada saat terjadi panen raya maka suplai akan meningkat dan demikian pula sebaliknya, pada periode paceklik suplai akan berkurang.
"Faktor adanya kesenjangan antara produsen dan konsumen disebabkan oleh berbagai faktor yang menghambat distribusi pangan diantaranya seperti hambatan pasokan, faktor cuaca, biaya pengangkutan yang tinggi, kualitas infrastruktur serta pengelolaan stok," kata Bupati.
Menurut Bupati, dengan Kondisi tersebut sering kali menimbulkan terjadinya fluktuasi pasokan dan harga pangan, yang berakibat ketidakpastian harga pangan, dan dalam lingkup yang lebih luas akan mempengaruhi fluktuasi pangan.
Pada saat kondisi inflasi terjadi, kata dia, kenaikan harga-harga pangan pokok strategis mempengaruhi daya beli masyarakat. Hal ini mengurangi keterjangkauan pangan masyarakat terhadap pangan pokok dan strategis yang tetap harus dipenuhi agar masyarakat dapat hidup sehat, aktif dan produktif.
"Untuk mengendalikan dan mengurangi dampak inflasi sebagai bagian dari upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan, maka Pemerintah Aceh bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan melalui Dinas Pangan, melakukan kegiatan stabilisasi pasokan dan harga pangan melalui gerakan pangan murah," jelas Tgk Amran.
Bupati mengatakan pasar murah pangan tersebut melibatkan seluruh pemangku kepentingan terkait, dengan komoditas pangan pokok strategis pada kegiatan ini adalah komoditi pembentuk inflasi seperti beras, gula, serta daging.
"Melalui gerakan pangan murah diharapkan dapat menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan pokok dan strategis baik di tingkat produsen maupun konsumen. Serta sebagai bentuk upaya pemerintah untuk mempermudah masyarakat memperoleh bahan pangan pokok dengan harga terjangkau dengan tujuan stabilisasi harga dan pengendalian inflasi," pungkas Bupati.
Adapun jumlah paket yang dibagikan kepada masyarakat yang sudah mendapatkan kupon paket sembako yakni paket satu terdiri minyak goreng dua liter, gula dua kilogram, beras lima kilogram, telur satu papan dijual dengan harga Rp129 ribu.
Sedangkan paket dua terdiri minyak goreng dua liter, gula dua kilogram, beras lima kilogram, dengan harga Rp90 ribu. Paket tiga terdiri minyak goreng dua kilogram dan gula dua kilogram, dijual Rp50 ribu. Serta paket empat hanya dua liter minyak goreng dengan harga Rp29 ribu.