Aceh Timur (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh bersama Forum Konservasi Leuser (FKL) membangun 17 kilometer pagar listrik untuk menghalau kawanan gajah liar yang kerap mengubrak-abrik ladang warga di sejumlah titik di pedalaman Kabupaten Aceh Timur.
"Pagar listrik yang sudah dipasang harus dijaga karena itu solusi menghalau gajah," kata Manajer Leuser Rescue Tim FKL Regional I Nurul Hidayat Lubis di Aceh Timur, Selasa.
Peran serta masyarakat sangat diharapkan dalam melakukan perawatan jalur pagar listrik, sehingga pagar kejut gajah berfungsi maksimal.
"Pagar kejut gajah ini sudah dipasang sepanjang 17,4 kilometer meliputi Dusun Krueng Tuan, Blang Gading dan HTI, Gampong Seumanah Jaya," kata Nurul Hidayat Lubis.
Untuk menekan konflik satwa gajah dengan manusia, pihaknya juga meminta masyarakat untuk mencari alternatif lain dalam berladang.
"Ada jenis-jenis tanaman yang tidak disukai gajah, seperti lemon. Ini juga cocok ditanami dan harga jualnya juga menjanjikan di pasaran," kata Nurul Hidayat Lubis.
Karim, warga Aceh Timur, mengatakan sebelumnya ada belasan individu gajah liar mengubrak-abrik ladang warga di Gampong Seumanah Jaya, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, Minggu (20/11).
Akibat, pondok dan berbagai jenis tanaman rusak. Bahkan 34 goni padi warga yang disimpan di dalam pondok juga ikut menjadi sasaran kawanan gajah, kata Karim.
Keberadaan gajah di wilayah tersebut terlihat sejak dua bulan yang lalu. Hampir setiap malam, selesai magrib kawanan gajah masuk ke ladang warga. Menjelang subuh, satwa dilindungi ini kembali ke kawasan hutan," kata Karim.
Gajah ubrak-abrik ladang warga. Ini dilakukan BKSDA
Selasa, 22 November 2022 18:05 WIB