Jakarta (ANTARA) - Kamerun dan Serbia harus memenangkan pertandingan kedua Grup G ini mengingat seri atau kekalahan bisa membuat mereka tersingkir dari Piala Dunia 2022.
Serbia berada di posisi terbawah grup setelah kalah 0-2 dari favorit juara Brazil, sementara Kamerun menyerah 0-1 kepada Swiss. Dengan demikian, tim Afrika itu masih tak pernah memenangkan Piala Dunia sejak 2002.
Kekalahan yang waktu bersamaan Brazil dan Swiss bermain imbang, akan mencoret mereka dari turnamen ini.
Presiden Federasi Sepak Bola Kamerun Samuel Eto'o yang menjadi pemain terakhir yang mencetak gol kemenangan untuk negaranya dalam Piala Dunia 20 tahun lalu, yakin timnya mencapai final tetapi lima pertandingan tanpa kemenangan sejak September silam justru mengatakan hal yang sebaliknya.
Kamerun menurunkan tim muda yang kurang begitu berpengalaman tampil dalam Piala Dunia. Tapi mereka merepotkan Swiss dalam laga pertamanya sebelum menyerah akibat kesalahan yang mereka buat sendiri.
"Kesalahan yang dilakukan (melawan Swiss) tidak akan dilakukan lagi pada pertandingan berikutnya," kata pelatih Kamerun Rigobert Song.
Di sisi lain, Serbia menjadi unit terlatih yang piawai menangkal upaya Brazil dalam melakukan terobosan selama babak pertama sebelum berubah terbuka pada babak kedua akibat intensitas yang menurun.
"Kami mengawali babak kedua dengan terlalu menghormati tim nasional Brazil dan itu membuat kami kehilangan hasil positif," kata direktur tim nasional Serbia Stevan Stojanovic seperti dikutip Reuters.
Stojanovic menyebut perubahan itu membuat Serbia seperti kehilangan identitasnya. Keadaan ini harus segera diatasi oleh Serbia.
Namun sebelum bisa sampai ke sana, pelatih Serbia Dragan Stojkovic dihadapkan kepada ancaman cedera yang terjadi pada pemain-pemainnya, termasuk pencetak gol terbanyak Aleksandar Mitrovic yang belum sepenuhnya bugar.
Sama dengan Stojanovic, Stojkovic juga menjanjikan perubahan dan peningkatan kinerja tim dalam dua pertandingan berikutnya, termasuk dalam laga melawan Kamerun ini.
"Anda akan melihat tim yang berbeda (saat melawan Kamerun)," tandas Stojkovic.
Prediksi sebelas pemain pertama
Kamerun (4-3-3): Andre Onana; Collins Fai, Nicolas N'Koulou, Jean-Charles Castelletto, Nouhou Tolo; Andre-Frank Zambo Anguissa, Gael Ondoua, Martin Hongla; Bryan Mbeumo, Erix Maxim Choupo-Moting, Karl Toko Ekambi
Serbia (3-4-1-2): Vanja Milinkovic-Savic; Nikola Milenkovic, Milos Veljkovic, Strahinja Pavlovic; Andrija Zivkovic, Nemanja Gudelj, Sergej Milinkovic-Savic, Filip Mladenovic; Dusan Tadic; Dusan Vlahovic, Aleksandar Mitrovic
Skenario pertandingan
Dengan sama-sama memasang tiga pemain depan dalam formasi bermain, kedua tim akan tampil menyerang sehingga pertandingan ini menjanjikan keseruan dan intensitas permainan yang tinggi.
Laga ini juga menjadi pembuktian siapa di antara Erix Maxim Choupo-Moting dan Aleksandar Mitrovic yang paling tajam dalam menjebol gawang lawan.
Choupo-Moting kemungkinan diturunkan kembali sebagai salah satu starter dalam skuad Kamerun, mengingat permainan cemerlang yang dia tampilkan dalam beberapa pekan terakhir.
Pelatih Rigobert Song juga diperkirakan akan memainkan kembali kapten Vincent Aboubakar, namun striker yang bermain di Arab Saudi tidak akan masuk starting lineup.
Song akan memilih kembali Choupo-Moting untuk dia pasangkan dengan Bryan Mbeumo dan Karl Toko Ekambi sebagai front three yang menguji ketahanan lini pertahanan Serbia yang diperkirakan akan dijaga oleh tiga bek tengah.
Untuk memastikan trio leluasa bermain di daerah pertahanan Serbia, pelatih Rigobert Song harus menekankan timnya untuk mendikte lapangan tengah.
Dan ini akan tugas trio gelandang, Andre-Frank Zambo Anguissa, Gael Ondoua dan Martin Hongla. Yang terakhir disebut akan lebih berperan membantu pertahanan yang digalang oleh pilar ganda Nicolas N'Koulou dan Jean-Charles Castelletto di depan kiper Andre Onana.
Sedangkan Collins Fai dan Nouhou Tolo akan menjaga kedua sayap pertahanan dalam penguasaan Kamerun baik saat memulai serangan maupun saat menangkal Serbia ketika berusaha menyerang dengan memanfaatkan lebar lapangan.
Sama dengan lawannya itu, Serbia juga akan menyerang begitu peluit dibunyikan. Mereka kini akan memanfaatkan betul ketajaman dua strikernya Aleksandar Mitrovic dan Dusan Vlahovic yang tak begitu berdaya kala melawan Brazil.
Pelatih Dragan Stojkovic kini berharap kedua striker itu sudah bugar sepenuhnya, sehingga bisa dia manfaatkan sepenuhnya.
Mereka akan disangga oleh kapten mereka yang sangat berpengaruh kepada tim, Dusan Tadic, sebagai gelandang tengah yang berorientasi ke depan.
Tadic akan berada tepat di depan Nemanja Gudelj dan Sergej Milinkovic-Savic yang berperan sebagai pengendali poros permainan yang sewaktu-waktu turut membangun serangan dari tengah.
Sedangkan dua bek sayap, Andrija Zivkovic dan Filip Mladenovic, akan memastikan para pemain sayap Kamerun tidak bisa bermanuver maksimal di kedua sisi lapangan, selain melapis trio pertahanan Nikola Milenkovic, Milos Veljkovic dan Strahinja Pavlovic yang melindungi penjaga gawang Vanja Milinkovic-Savic.
Dengan memasang formasi yang sama-sama eksplosif, dan sama-sama bernafsu memburu kemenangan, pertandingan Serbia melawan Kamerun ini akan berjalan sengit sejak menit awal. Pertarungan sengit itu akan terjadi di semua lini.
Statistik penting kedua tim
Kedua tim sudah pernah bertemu dalam laga persahabatan pada 2010. Dalam satu-satunya pertemuan sebelum pertemuan dalam Piala Dunia 2022 ini Serbia mengalahkan Kamerun 4-3.
Kamerun dan Serbia mengincar poin pertamanya dalam turnamen ini setelah masing-masing menelan kekalahan dalam partai pembukanya, masing-masing dari Swiss dan Brasil.
Serbia kalah sembilan dari 11 pertandingan Piala Dunia terakhirnya, sedangkan kemenangan terakhirnya dalam turnamen ini terjadi pada fase grup Piala Dunia 2018 ketika mengalahkan Kosta Rika 1-0.
Sejak lolos sampai perempat final Piala Dunia 1990, Kamerun tidak pernah lagi bisa melewati fase grup putaran final Piala Dunia. Dan sejak Piala Dunia 2002 Kamerun tak bisa bisa memenangkan pertandingan Piala Dunia.
Serbia tersingkir sejak fase grup dalam tiga penampilan terakhir mereka dalam Piala Dunia, masing-masing edisi 2006 saat masih bergabung dengan Montenegro), kemudian 2010 dan terakhir 2014.
Serbia mengincar lolos ke babak knockout untuk pertama kalinya sejak 1998 saat masih menjadi bagian Yugoslavia yang sudah bubar itu.