Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Dua klub yunior di Aceh, Persabar Aceh Barat dan PSAP Pidie, menyatakan siap merebut gelar juara Liga Soeratin 2016 di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Sabtu (20/8).
"Kami siap menjadi juara Liga Soeratin Aceh dan siap mewakili Aceh di kejuaraan serupa di tingkat nasional," ungkap TR Taufik, manajer Persabar, di Banda Aceh, Jumat.
Pertandingan final Liga Soeratin memperebutkan Piala Gubernur Aceh berlangsung di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Sabtu (20/8).
Persabar melaju ke babak final setelah mengalahkan Persal Aceh Selatan di babak semi final. Sedangkan PSAP Pidie meraih tiket final setelah mengalahkan Persidi, Idi, Aceh Timur.
Didampingi pelatih Persabar, Hardiansyah, TR Taufik mengatakan, Persabar sudah menantikan masuk babak final setelah 16 tahun lamanya.
"Selama 16 tahun lalu, Persabar melaju ke babak final Liga Soeratin Aceh. Namun, saat itu kami belum berhasil meraih juara. Kini saatnya kami berusaha merebut juara pertama," kata dia.
Sementara, Hardiansyah, pelatih Persabar, mengatakan, pihaknya akan memaksimalkan semua potensi pemain meraih juara Liga Soeratin Aceh. Dan ini juga didukung motivasi pemain yang semakin meningkat.
Target juara juga dikemukakan Manajer PSAP Pidie Anwar Husen. Para pemain PSAP siap merebut juara Liga Soeratin, sehingga bisa berkompetisi di level nasional.
"Meraih juara akan membangkitkan semangat bagi dunia sepak bola di Pidie. Apalagi Pidie dikenal sebagai gudangnya pemain berbakat di Aceh," kata dia.
Untuk menghadapi partai final, kata dia, PSAP Pidei yang dilatih Yusmahdi Machmud siap menampilkan kemampuan terbaik guna merebut Piala Gubernur Aceh pada Liga Soeratin tersebut.
"Semua pemain fit dan siap menghadapi pertandingan final. Anak-anak sudah bertekad meraih prestasi terbaik di Liga Soeratin ini," kata Anwar Husen menyebutkan.
Sementara itu, Ketua Panitia Liga Soeratin Wilayah Aceh Khaidir TM mengingatkan kedua kesebelasan bermain fair dan tidak menampilkan permainan yang menjurus kasar.
"Kami tidak menginginkan pertandingan final ini terjadi insiden di lapangan. Kalau sampai insiden, tentu yang rugi adalah kedua kesebelasan," kata dia.
Khaidir TM menyebutkan, Liga Soeratin memperebutkan Piala Gubernur Aceh ini merupakan pembinaan sepak bola usia remaja. Sebab, pemain Liga Soeratin ini mereka yang berusia di bawah 16 tahun.
"Ke depan, akan banyak liga atau kompetisi sepak bola usia dini dan remaja. Kompetisi ini merupakan pembinaan sepak bola sejak usia dini guna melahirkan pemain handal dari Provinsi Aceh," kata Khaidir TM.