Banda Aceh (ANTARA) - Pabrik semen PT Solusi Bangun Andalas (SBA) Aceh kembali meraih peringkat hijau atas konsistensi pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan pada program penilaian peringkat kinerja perusahaan (Proper) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
“Alhamdulillah, SBA kembali meraih Proper hijau tahun ini, hal ini merupakan bukti nyata dari upaya pengelolaan lingkungan yang terus kami lakukan secara berkelanjutan," kata Acting General Manager pabrik PT SBA Anwar Bakti, di Aceh Besar, Jumat.
Penghargaan tersebut diumumkan melalui Keputusan Menteri LHK Nomor SK.1299/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2022 tentang hasil penilaian peringkat kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup 2021-2022.
Anwar mengatakan, sebagai bagian dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), selama ini SBA secara konsisten menjalankan operasional sesuai misi perusahaan yaitu fokus menciptakan perlindungan lingkungan dan tanggung jawab sosial secara berkelanjutan.
Kata Anwar, dengan adanya Proper hijau tersebut, menunjukkan bahwa upaya pengelolaan lingkungan yang dilakukan selama ini telah mampu melampaui persyaratan (beyond compliance).
Persyaratan itu mencakup penerapan sistem manajemen lingkungan, upaya efisiensi energi, penurunan emisi, pemanfaatan sumber daya secara efisien melalui upaya 4R (reduce, reuse, recycle dan recovery).
"Kemudian juga terkait limbah B3 dan non B3, konservasi air, penurunan beban pencemaran air limbah, perlindungan keanekaragaman hayati dan melakukan upaya tanggung jawab sosial (CSR) yang baik," ujarnya.
Anwar menjelaskan bahwa PT SBA selama ini juga melakukan program efisiensi dalam pengelolaan lingkungan, seperti penghematan penggunaan air bersih hingga 251.579,26 m3 melalui instalasi fasilitas daur ulang air untuk proses pendinginan mesin dan penurunan beban pencemar air melalui instalasi drum filtrasi limbah cair di IPAL air domestik.
Kemudian, melakukan efisiensi energi pada raw mill separator motor upgrade yang dapat menurunkan pemakaian energi listrik sebesar 724 GJ, serta penurunan emisi karbon melalui pemakaian oli bekas di burner kiln untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 22,72 ton CO2.
"SBA juga ikut mengurangi kemasan bekas B3 sebesar 28,41 ton dengan mengoptimalkan penggunaan Cement Grinding Aid (CGA) Refil di Cement Mill," katanya.
Selain itu, lanjut Anwar, pihaknya juga rutin melakukan penanaman pohon di area bekas tambang, di mana hingga Desember 2022 SBA telah menghijaukan area tambang clay (tanah liat) seluas 8,7 hektare, dan 15,85 hektare untuk area tambang batu gamping, serta nursery plant (taman pembibitan) di areal pabrik.
"Komitmen ini juga mengantarkan PT Solusi Bangun Indonesia Tbk yang merupakan induk perusahaan SBA meraih Proper emas untuk pabrik cilacap dan Proper hijau untuk pabrik Narogong dan Tuban," demikian Anwar Bakti.