Lhokseumawe (ANTARA) - Kepolisian RI Resor (Polres) Lhokseumawe menyatakan sebanyak 29 imigran Rohingya kabur dari tempat penampungan sementara di bekas kantor imigrasi di Desa Ulee Blang Mane, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe, Aceh.
Kapolres Lhokseumawe AKBP Henki Ismanto melalui Kapolsek Blang Mangat Iptu Sapruddin di Lhokseumawe, Kamis, mengatakan puluhan imigran tersebut kabur dengan cara merusak pagar.
"Mereka yang kabur tersebut baru diketahui pihak UNHCR, lembaga PBB yang mengurusi masalah pengungsi lintas negara, setelah pengecekan rutin," kata Sapruddin menyebutkan.
Sapruddin mengatakan ke-29 imigran Rohingya tersebut tersebut melarikan secara bertahap dengan rincian sebanyak 24 orang pada Selasa (3/1) dan lima lainnya kabur pada Rabu (4/1) kemarin.
"Saat ini pengungsi Rohingya yang masih tersisa di lokasi pengungsian berjumlah 146 orang dari total keseluruhan sebanyak 229 orang atau total yang kabur mencapai 83 orang," katanya.
Pihak keamanan, kata Sapruddin, juga sudah meminta UNHCR untuk meningkatkan pengamanan di tempat pengungsian. Namun, hingga saat ini belum terealisasi, sehingga kejadian kaburnya imigran Rohingya masih terus terjadi.
"Kami tidak mengetahui pasti ke mana tujuan mereka, sehingga melarikan diri dari lokasi pengungsian. Tapi, kuat dugaan mereka menuju ke Malaysia," kata Sapruddin.
Sebelumnya, sebanyak 229 imigran Rohingya ditampung di tempat itu setelah mereka terdampar dalam dua gelombang di dua titik terpisah di Kabupaten Aceh Utara pada November 2022.
Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah imigran Rohingya yang kabur dari lokasi penampungan sementara di bekas kantor Imigrasi Lhokseumawe itu sebanyak 60 orang dan yang tersisa 169 orang.
Adapun waktu kaburnya 60 imigran Rohingya tersebut yakni pada 13 Desember 2022 sebanyak 23 orang, 16 Desember 2022 empat orang, 19 Desember 2022 satu orang, 20 Desember 2022 empat orang, dan 21 Desember 2022 sebanyak 28 orang.