Simeulue (ANTARA) - Masyarakat Kabupaten Simeulue, Aceh, mengeluhkan sulitnya mencari minyak tanah untuk kebutuhan sehari-hari karena berkurangnya jatah untuk kabupaten kepulauan tersebut.
Kepala Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah Kabupaten Simeulue Budikari di Simeulue, Kamis. mengatakan sebelumnya jatah minyak tanah untuk daerah tersebut 3.000 kiloliter bulan. Namun, saat ini berkurang menjadi 2.700 kiloliter.
"Jatah minyak tanah berkurang, sementara kebutuhan bertambah seiring meningkatnya jumlah penduduk. Kondisi ini membuat minyak tanah langka di Kabupaten Simeulue," kata Budikari.
Budikari mengatakan Pemerintah Kabupaten Simeulue telah meminta BPH Migas menambah kuota minyak tanah, sehingga kelangkaan minyak tanah tidak lagi terjadi.
"Kami sudah menyurati BPH Migas menambah jatah minyak tanah sebanyak 3.500 kiloliter untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," ujar Budikari.
Bukan hanya minyak tanah, kata Budikari, pemerintah daerah juga meminta penambahan kuota solar. Sebab, selama ini solar juga langka
"Kami masih menunggu jawaban dari BPH Migas terkait permintaan tersebut. Semoga saja terkabulkan," ujar Budikari.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan UMKM Kabupaten Simeulue Novikar Setiadi mengatakan sudah seharusnya penggunaan minyak tanah dialihkan ke elpiji untuk kebutuhan rumah tangga.
"Pengalihan ini agar jangan terjadi lagi kelangkaan minyak tanah. Apalagi kebutuhan minyak tanah di Kabupaten Simeulue tidak akan cukup berapa pun jumlah yang disediakan. Sebab, pertumbuhan penduduk akan terus meningkat setiap tahun," katanya.
Novikar mengatakan Kabupaten Simeulue tidak menerima subsidi elpiji karena masih menerima subsidi minyak tanah. Oleh karena itu, Kabupaten Simeulue harus berhenti dari subsidi minyak tanah agar bisa di alihkan ke subsidi elpiji.
"Kami akan ajukan ke Pak Bupati Simeulue untuk mengajak masyarakat Simeulue agar beralih dari menggunakan minyak tanah ke elpiji. Sebab, seiring waktu minyak tanah ini akan terus berkurang jumlahnya," ujar Novikar Setiadi.
Rika Silfia, ibu rumah tangga di Simeulue, menuturkan kelangkaan minyak tanah terjadi sejak sebulan terakhir ini. Akibat kelangkaan tersebut, masyarakat menjadi resah terutama kaum ibu. Sebab, minyak tanah menjadi kebutuhan pokok untuk memasak.
"Di Simeulue belum tersedia elpiji sebagai pengganti minyak tanah. Saat ini, sangat sulit mencari minyak tanah, padahal minyak tanah ini kebutuhan penting dalam rumah tangga," ujar Rika Silfia.