Simeulue (ANTARA) - Sopir bus sekolah di Kabupaten Simeulue kembali bekerja setelah sempat mogok kerja beberapa hari karena dana insentif tidak dialokasikan di tahun anggaran 2023.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Simeulue Muliawan Rohas di Simeulue, Kamis, mengatakan sopir bus sekolah kembali bekerja seperti biasa, meski dana insentif mereka belum dianggarkan tahun ini.
"Alasan kemanusiaan. lima orang supir bus sekolah yang sempat mogok saat ini kembali bekerja," kata Muliawan Rohas.
Menurut Muliawan Rohas, beberapa hari lalu sopir bus sekolah memang sempat berhenti bekerja karena mereka mempertanyakan kenapa dana insentif Rp1,5 juta per bulan tidak dianggarkan.
"Biasanya setiap tahun selalu rutin dianggarkan dana insentif sopir bus sekolah. Namun, tahun ini memang belum dianggarkan," ujar Muliawan Rohas.
Muliawan Rohas mengaku belum mengetahui penyebab belum dianggarkannya dana insentif sopir bus sekolah.
"Mungkin ada kebutuhan lain, sehingga dana insentif untuk sopir bus sekolah tersebut belum dianggarkan," ujar Muliawan Rohas.
Meski begitu, Muliawan Rohas mengatakan akan terus berupaya untuk mencarikan solusi agar dana insentif untuk para sopir bus sekolah dapat dianggarkan.
"Kami tetap upayakan dana insentif bagi sopir bus sekolah ini," ujar Muliawan Rohas.