Subulussam (ANTARA Aceh) - Kebakaran hebat yang melanda Kampung Cepu Indah, Kecamatan Kota Subulussalam, Provinsi Aceh, Kamis (13/10) telah menghanguskan 18 unit rumah warga.
Kapolres Aceh Singkil AKBP Muhammad Ridwan SIk di Singkil mengatakan, kebakaran yang terjadi di pemukiman desa Subulussalam Timur, Kecamatan Simpang Kiri terjadi sekitar pukul 14.30 WIB.
"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, menurut keterangan Polsek Kecamatan Simpang Kiri, masyarakat sekitar berupaya memadamkan api dengan dibantu 3 unit mobil pemadam kebakaran dan kurang dari satu jam sekitar pukul 15.20 WIB, api berhasil dipadamkan," kata Ridwan.
Dikatakan jumlah rumah warga yang terbakar sekitar 15 unit sebagian besar terbuat dari papan dan tiga unit rumah lagi diperkirakan rusak berat, jadi total keseluruhan yang terbakar sebanyak 18 unit.
Pantauan di lokasi, warga korban rumahnya kebakaran terlihat pilu menahan isak tangis sembari menyaksikan rumahnya di lalap si jago merah tak tertolong. Dan sebahagian lagi masyarakat menyelamatkan harta benda yang belum sempat terjilat api.
Belum diketahui sumber api penyebab kebakaran itu. Namun Kendati tiga unit mobil pemadam kebakaran diturunkan ke lokasi yang berusaha memadadamkan api, belasan perumahan warga Subulussalam tak satupun terselamatkan.
"Mobil pemadam tiba saat rumah sudah banyak terbakar, bahkan ada yang sudah hangus total," kata salah seorang warga Kampong setempat, Saddam saat di konfirmasi wartawan.
Sementara Kepala Kampung Subulussalam Timur, Golak, ditemui wartawan di lokasi mengatakan, tidak ada satupun warga yang mengakui dari mana asal usul api yang cepat merambat itu, sehingga asal api diduga akibat hubungan arus pendek listrik di salah satu rumah warga.
Api kemudian merembet ke sisi kiri dan kanan rumah itu, akibatnya sebanyak 15 rumah terbakar dan tiga rusak berat.
"Sepertinya sumber api akibat terjadi arus pendek salah satu rumah warga," kata Golak di sela-sela membantu korban kebakaran.
Terpisah dihubungi wartawan, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Subulussalam, Nesal Putra mengatakan keterlambatan mobil pemadam disebabkan sistem komunikasi belum maksimal.
"Tadi saya ditelpon duluan sama Pak Camat, kemudian baru saya telepon pos pemadam di Subulussalam. Maklum saya lagi dinas luar, jaringan tidak bagus di sini," kata Nesal melalui sambungan telepon.
Nesal membantah anggotanya lalai atau terlambat dalam melakukan tugas saat terjadi kebakaran. Menurutnya, setiap mendapat informasi petugas langsung menuju lokasi.
"Ketika dapat informasi ada kebakaran tidak otomatis sampai ke sana. Kami juga butuh waktu untuk menuju dan sampai ke lokasi," katanya.
Wakil Wali Kota Subulussalam Salmaza yang tiba di lokasi kebakaran pada pukul 15.00 WIB melihat kondisi rumah warga yang terbakar dan rusak berat. Ia meminta warga agar tabah menghadapi musibah kebakaran itu.
"Bersabarlah, pemerintah akan membangun rumah sementara bagi korban kebakaran, akan kita bangun rumah sementara bagi korban kebakaran tahun ini juga seperti di Sultan Daulat (lokasi kebakaran yang terjadi beberapa waktu lalu)," katanya.
Wakil Wali Kota ini mengaku sudah menginstruksikan BPBD untuk membuka dapur umum di lokasi kebakaran. "Terbakar itu ada 15 rumah, sementara rusak berat tiga, total keseluruhan 18 unit. Dapur umum akan segera dibuka di lokasi kebakaran," kata Salmaza.