Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh terus meningkatkan sumber daya manusia yang mengelola penginapan terutama berbentuk rumah tinggal (homestay) di daerah destinasi wisata termasuk Pulo Aceh dalam upaya memajukan sektor pariwisata di provinsi itu.
“Ketersediaan tempat tinggal atau penginapan menjadi hal utama bagi setiap pelancong yang akan berwisata ke setiap kawasan dan terkait layanan dan pengelolaan juga menjadi perhatian kita dalam mendukung peningkatan kunjungan wisatawan,” kata Kadisbudpar Aceh Almuniza Kamal di Banda Aceh, Jumat.
Ia menjelaskan penginapan yang tersedia di setiap kawasan wisata tersebut harus berstandar dan memberikan rasa aman dan nyaman kepada setiap tamu waktu bermalam di tempat tersebut.
Karena itu pihaknya terus meningkatkan pengelolaan rumah tinggal di provinsi setempat dalam upaya menjadikan layanan dan juga sarana dan prasarana yang disediakan memenuhi standar untuk sebuah penginapan kawasan wisata.
Ia mengatakan dalam setiap tahun pihaknya ikut mengalokasikan anggaran untuk melatih para pengelola rumah tinggal yang tak lain adalah untuk mendukung peningkatan ekonomi masyarakat seiring meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan yang berkunjung dan menggunakan homestay di daerah destinasi wisata.
Pihaknya juga terus meningkatkan kesadaran masyarakat agar pariwisata dapat terus berkembang karena kemajuan sektor pariwisata akan memberikan dampak pada semua sektor ekonomi.
Ia juga menambahkan bagi para pelancong yang akan berlibur ke Pulo Aceh juga tidak perlu khawatir karena di sana juga telah tersedia penginapan yang nyaman untuk ditempati saat berlibur ke daerah itu.
Ia menyebutkan total hotel bintang dan non bintang di provinsi berpenduduk sekitar lima juta jiwa itu sebanyak 619 hotel denga kamar 10.549 kamar.