Karang Baru (ANTARA) - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Aceh Tamiang sejak sepekan terakhir mengalami penurunan Rp150/kg, yakni dari Rp1.750 menjadi Rp1.600/kg.
“Awalnya harga sawit Rp1.750/kg kini menjadi Rp1.600/kg. Bahkan dalam sepekan ini harga TBS sawit sempat turun hingga dua kali,” kata Edi Susilo (31), petani di Desa Balai, Kecamatan Bendahara, Rabu.
Dia memaparkan harga sawit terus menurun sejak beberapa hari lalu. Tiga hari yang lalu turun Rp150 dan kemarin, Selasa (28/3) turun lagi Rp100 perak. “Hari ini saya sedang panen sawit tapi belum tau harga di agen berapa per kilo,” ujarnya.
Menurut dia harga sawit anjlok semenjak bulan Ramadhan. Sebelumnya harga TBS masih dilevel Rp1.750/kg di tingkat agen pengumpul.
Edi menuturkan bila sawit murah para petani langsung terkena dampaknya. Sebab petani harus memikirkan biaya perawatan, pupuk dan ongkos panen.
“Apalagi turunnya (harga sawit) pas bulan Ramadhan tentu sangat mengganggu perekonomian petani kecil dalam mempersiapkan kebutuhan sehari-hari di bulan puasa dan akan menghadapi lebaran Idul Fitri,” keluh Edi.
Terkait mulai anjlok-nya harga sawit di kampungnya , Edi Susilo coba melacak ketetapan harga TBS di pabrik kelapa sawit (PKS) melalui agen pengepul di kampung.
"Info dari toke sawit langganan saya di lima pabrik harga sawit turun serentak. Di PKS Alur Gantung, PT Mapoli, Pati Sari dan Simpang Kiri sama turun Rp150/kg. Kecuali PKS PTPN 1 turun Rp30 perak/kg," paparnya.
Edi menuturkan bila sawit murah para petani langsung terkena dampaknya. Sebab petani harus memikirkan biaya perawatan, pupuk dan ongkos panen.
Edi menambahkan kalangan petani kelapa sawit termasuk dirinya khawatir ada potensi harga TBS akan kembali murah dilevel Rp1000/kg menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriyah.
Terpisah, Haji Samuri, salah satu bos veron sawit di wilayah Tenggulun dan Bandar Pusaka kemungkinan terjadi penurunan harga TBS di pabrik dalam seminggu belakangan. “Iya TBS turun Rp150/kg,” kata Samuri.