Banda Aceh (ANTARA) - Bursa Efek Indonesia (BEI) Provinsi Aceh mencatat bahwa tingkat investasi saham oleh kalangan milenial berusia 18 sampai 25 tahun di tanah rencong meningkat hingga Maret 2023.
"Tingkat investasi oleh milenial di Aceh mengalami peningkatan dari tahun lalu, sampai dengan Maret 2023 sudah mencapai 21.579 orang," kata Kepala Perwakilan BEI Provinsi Aceh Thasrif Murhadi, di Banda Aceh, Kamis.
Thasrif melihat, dari tahun ke tahun investasi oleh kalangan milenial di Aceh itu masih cukup konsisten. Di mana pada periode Maret 2022 lalu hanya sekitar 18.033 orang, dan tahun ini menjadi 21.579 di periode yang sama.
Baca juga: BRI setorkan dividen kepada pemegang saham Rp34,89 triliun
"Kita lihat milenial ini memang ingin naik kelas, dan mereka masih cukup konsisten. Mereka itu berinvestasi juga melalui komunitas-komunitas pasar modal," ujarnya.
Sementara di sisi lain, Thasrif menyampaikan bahwa hingga Desember 2022 lalu, jumlah investor saham di Aceh mencapai sekitar 42 ribu orang. Sedangkan total investor di pasar modal untuk Aceh 114 ribu, baik itu melalui Reksadana, Obligasi dan lainnya.
Jika dibandingkan dengan 2023, hingga Maret mengalami pertumbuhan yang positif yakni sudah mencapai 60.933 investor.
Meski demikian, investasi saat ini dinilai masih terjadi kelambatan pertumbuhan dibandingkan dengan 2020 dan 2021 lalu. Hal itu karena tahun ini aktivitas masyarakat sudah tidak terbatas lagi ketimbang waktu awal COVID-19 melanda.
"Saat itu karena COVID-19 di mana aktivitas orang terbatas dan kegiatan full online, kemudian bisnis riil tidak berjalan, sehingga beralih ke pasar modal. Sekarang bisnis sudah jalan kembali," demikian Thasrif.
Baca juga: Pj Bupati Aceh Tengah hadiri rapat umum pemegang saham BAS
Investasi saham di Aceh masih didominasi milenial
Kamis, 13 April 2023 18:03 WIB