Calang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Jaya merencanakan normalisasi muara sungai sebagai salah satu upaya jangka pendek mengatasi banjir yang selama ini terus terjadi akibat hujan deras hingga meluapnya air sungai.
"Salah satu upaya yang dapat kita lakukan adalah normalisasi muara sungai yang menjadi penyebab genangan dan banjir," kata Pj Bupati Aceh Jaya Nurdin, di Aceh Jaya, Senin.
Nurdin menjelaskan, untuk jangka menengah Pemerintah Aceh Jaya juga telah membuat laporan kepada Gubernur Aceh untuk sesegera mungkin melakukan penanggulangan banjir di sana. Mengingat sungai berada di bawah kewenangan provinsi.
Baca juga: 23 desa di Aceh Jaya terendam banjir, 300 warga mengungsi
"Semalam, kami sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) dan segera mendapatkan dukungan personel dan bantuan dari provinsi,” ujarnya.
Sejauh ini, lanjut Nurdin, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan Badan Nasional Pengelolaan Bencana (BNPB) serta memohon bantuan tanggap darurat dan rehab rekon.
“Alhamdulillah, BNPB juga telah menyetujui untuk membantu memperbaiki tanggul di pinggir sungai yang rusak akibat banjir,” kata Nurdin.
Dalam kesempatan ini, Nurdin menyebutkan bahwa dalam dua hari ini sudah ada tujuh kecamatan yang terdampak banjir di Aceh Jaya yakni Darul Hikmah, Indra Jaya, Sampoiniet, Krueng Sabee, Panga, Pasie Raya, dan Teunom.
Saat ini, banjir rata-rata daerah sudah mulai surut, kecuali di Kecamatan Pasie Raya, Teunom, dan Darul Hikmah yang masih terendam.
“Kita juga berharap masyarakat tetap waspada terhadap banjir susulan yang suatu waktu bisa terjadi apalagi cuaca saat ini di Aceh Jaya masih musim penghujan,” demikian Nurdin.
Baca juga: Delapan gampong di Aceh Jaya terendam banjir