Kemudian, Kecamatan Simpang Kanan, Aceh Singkil seluas 57 hektare lahan sawah yang tergenang banjir, dan juga tidak terjadi puso.
Selanjutnya untuk lahan komoditi jagung yang tergenang yakni Kecamatan Teunom, Aceh Jaya seluas 48 hektare dan Kecamatan Pasie Raya seluas 158 hektare.
Dan Kecamatan Kluet Selatan, Kabupaten Aceh Selatan seluas 1 hektare. Ketiga lokasi tersebut hanya tergenang air, namun tidak membuat puso.
Sementara untuk komoditi cabai tercatat di Kecamatan Kluet Timur, Aceh Selatan seluas 2 hektare lahan yang tergenang banjir dan juga dalam terselamatkan.
Baca juga: BNPB bangun tanggul pencegah banjir di Aceh Selatan, anggaran Rp9 miliar
Biasanya, Safrizal menjelaskan, apabila lahan persawahan terendam hingga satu pekan maka kemungkinan besar padi tersebut akan gagal panen atau puso.
Berbeda apabila lahan persawahan tersebut hanya terendam satu hingga dua hari, kemudian air cepat surut, maka masih tanaman itu akan selamat dan tidak dihitung puso, karena hanya tergenang saja.
"Jadi tanaman masih bisa dimanfaatkan, seluruh daerah berdasarkan data tergenang yang kita terima," kata Safrizal.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) mencatat ada sembilan kabupaten/kota yang dilanda banjir dalam beberapa hari terakhir.
Di antaranya Kabupaten Nagan Raya, Kota Subulussalam, Aceh Barat Daya, Aceh Barat, Aceh Selatan Aceh Jaya, Aceh Tenggara, Aceh Singkil, dan Aceh Tengah.
Baca juga: Kerugian dampak banjir di Nagan Raya capai Rp72,3 miliar