Pon Yahya meminta BPH Migas serta Pertamina mau menyikapi kondisi antrean bio solar yang mulai terlihat dalam beberapa hari terakhir di sejumlah SPBU di Aceh saat ini.
Karena itu, langkah antisipasi kekurangan bio solar sejak sekarang sangat penting, sehingga tidak mengganggu kebutuhan bahan bakar bagi masyarakat hingga nelayan Aceh.
"Jangan sampai kelompok nelayan dan masyarakat justru menjadi susah dengan berkurangnya kuota bio solar, terlebih tidak lama lagi masuk Idul Adha," ujar Pon Yahya.
Sebelumnya, Kabid Migas Dinas ESDM Aceh Dian Budi Dharma mengakui terjadinya pengurangan bio solar 2023 dibandingkan 2022 sekitar 8 sampai 10 persen.
Untuk mengantisipasi kekurangan solar akhir tahun, kata Dian, Pj Gubernur Aceh sudah menyurati BPH Migas agar memberikan tambahan kuota solar lebih kurang sama dengan tahun sebelumnya. Namun, sampai hari ini belum mendapatkan balasan.
"Penambahan kuota BBM subsidi masuk dalam pembahasan APBN-P. Jadi kita harus menunggu hasil pembahasannya," kata Dian Budi pula.
Baca juga: Kuota solar berkurang, Aceh alami antrean panjang di SPBU