Jutaan peserta haji dari seluruh dunia berkumpul hanya dengan mengenakan kain putih sederhana. Semua perbedaan kekayaan, posisi, dan identitas nasional terhapus.
Yang dimiliki hanya kumpulan pikiran, perasaan, dan perbuatan hidup seorang manusia.
Di area tandus dengan hamparan pasir yang luas itu, jamaah haji memulai ritualnya dengan cara berdiam diri melakukan perenungan tentang arti kehidupannya sebagai hamba Allah.
Perenungan itu memakan waktu sekitar 6 jam, yang dimulai dari zuhur sampai magrib, yang dikenal sebagai ritual wukuf.
Baca juga: Jamaah haji Aceh diminta tetap jaga kesehatan jelang proses pemulangan, begini penjelasannya
Wukuf berasal dari waqafa yang artinya berhenti sejenak dari kegiatan untuk melakukan perenungan.
“Tidak ada haji tanpa wukuf,” sabda Rasulullah saw., artinya tidak ada haji tanpa perenungan di Arafah.
Maka tak heran, jamaah haji berdiam diri di tenda-tenda untuk melakukan perenungan jati diri.
Dalam perenungan ini, jamaah haji memohon ampunan atas dosa dan maksiat yang mereka lakukan.
Baca juga: Ibadah haji jadi penggemblengan spiritual bagi Ganjar
Jamaah haji wajib ber-arafah yaitu menyadari bahwa dirinya memiliki keterbatasan-keterbatasan, serta menyadari bahwa kehidupan dunia hanyalah kendaraan menuju kehidupan akhirat yang kekal, menurut Direktur Penerangan Agama Islam Dr. H. Ahmad Zayadi, yang dilansir situs resmi Kementerian Agama.