Sementara itu, Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus mengapresiasi produksi dan lifting dari Pertamina Zona 1 Field Rantau sebagai bagian kontribusi minyak mentah dari wilayah Sumbagut. Dimana, saat ini produksi nasional dari wilayah Sumbagut mencapai 33 persen atau sebesar 203,888 BOPD.
"Kami terus mendorong setiap operator KKKS gencar melakukan pengeboran sehingga dapat menambah produksi baru menggantikan produksi minyak mentah dari sumur-sumur lama,” kata Rikky.
Menurut dia, KKKS Pertamina Field Rantau memiliki target pengeboran di tahun 2023 sebanyak enam sumur, dan empat sumur di antaranya sudah dibor yang salah satunya ialah sumur RNT-DZ-25. Sementara dua sumur lagi sedang dalam proses penyiapan lokasi.
Kata dia, sesuai rencana kerja 2023, SKK Migas menargetkan Zona 1 untuk melakukan pemboran sumur pengembangan sebanyak 12 sumur tajak.
“Alhamdulillah hingga saat ini realisasi tajak telah mencapai 10 sumur dan proyeksi akhir tahun untuk jumlah sumur tajak akan mencapai sebanyak 14 sumur atau 116 persen dari target,” ujarnya.
Ia menilai keberhasilan pengeboran ini berkat adanya sinergi bersama dengan pemerintah tingkat desa, kecamatan dan kabupaten serta aparat keamanan.
“Artinya Zona 1 Field Rantau berhasil menyelesaikan pemboran sumur RNT DZ-25 dalam suasana perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia dengan membawa peningkatan produksi sebagai hadiah untuk Kemerdekaan RI ke 78 tahun,” ujarnya.
Baca juga: Pengusaha minta Pj Gubernur Aceh kaji ulang kebijakan pembatasan jam malam