Krung Lhok Buloh merupakan sebuah destinasi wisata yang masih tergolong baru sejak satu tahun terakhir, yang berlokasi di wilayah Desa Cot Beudak, Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara.
Dari Banda Aceh menuju lokasi tersebut menempuh jarak sekitar 270 kilometer. Pengunjung pun langsung bisa menikmati pemandangan yang asri serta udara sejuk di lokasi wisata itu.
Dari Banda Aceh menuju lokasi tersebut menempuh jarak sekitar 270 kilometer. Pengunjung pun langsung bisa menikmati pemandangan yang asri serta udara sejuk di lokasi wisata itu.
Mengunjungi tidak perlu merogoh kocek dalam untuk berkunjung ke lokasi ini, hanya perlu membayar parkir kendaraan senilai Rp5.000 untuk roda dua dan Rp10.000 untuk roda empat.
Baca juga: Pemkab Aceh Timur dukung perbaikan infrastruktur ke Lokop
Baca juga: Pemkab Aceh Timur dukung perbaikan infrastruktur ke Lokop
Menurut penjaga parkir di lokasi tersebut Fijar Ikramullah, pada hari biasa lokasi ini dikunjungi sekitar 50 orang. Jumlah wisatawan meningkat mencapai 50 persen saat musim libur sekolah, akhir pekan, dan saat musim kemarau. Destinasi wisata ini menjadi pilihan untuk menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman karena suasananya yang tenang, serta jauh dari hiruk pikuk perkotaan.
Salah seorang pengunjung, Mita mengatakan, cuaca panas masih menjadi alasan utama mereka untuk berkunjung ke wisata air. Selain bisa bermain air, lokasi tersebut cocok untuk melepaskan penat.
“Suasananya sejuk dan menyegarkan, jadi sangat pas dengan kondisi panas seperti ini,” kata Mita, warga Kabupaten Aceh Utara, Minggu (15/10).
Selain itu, di Krung Lhok Buloh ini wisatawan juga bisa membawa makanan langsung dari rumah dan langsung bisa dinikmati di pinggiran sungai. Namun, apabila pengunjung enggan membawa bekal tak perlu khawatir karena banyak warga sekitar yang menjajakan berbagai macam makanan ringan seperti mie instan, bakso bakar, pentol, dan berbagai macam minuman.
Safriani, yang juga pengunjung, mengaku sudah beberapa kali mendatangi wisata Krung Lhok Buloh bersama keluarganya. Tempat itu menjadi pilihan karena tergolong nyaman dan aman untuk anak-anak. Namun yang menjadi kendala baginya adalah belum tersedia fasilitas toilet di lokasi itu.
“Saya berharap pembangunan toilet akan segera dilakukan, agar lebih memudahkan bagi masyarakat yang berkunjung ke tempat wisata ini, apalagi sektor wisata ini salah satu sumber pendapatan warga sekitar,” ucap Safriani.
Penulis: Siti Raisya Rani, mahasiswa Universitas Malikussaleh
Baca juga: Simeulue andalkan selancar dan selam tingkatkan kunjungan wisatawan
Penulis: Siti Raisya Rani, mahasiswa Universitas Malikussaleh
Baca juga: Simeulue andalkan selancar dan selam tingkatkan kunjungan wisatawan