Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kota Sabang memperkenalkan lima jalur rempah pada anjungan kota itu di Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) 8 yakni sejarah, kesenian, Wastra, kuliner dan rempah.
“Kita telah mendesain anjungan Kota Sabang sesuai dengan tema jalur rempah yang tujuannya adalah memberikan pengetahuan kepada masyarakat akan peran Sabang dalam jalur rempah di masa lalu,” kata Pj Wali Kota Sabang Reza Fahlevi di Banda Aceh, Minggu.
Di sela-sela kunjungan ke anjungan Kota Sabang, ia menjelaskan berbagai perjalanan sejarah yang tergambarkan dalam anjungan tersebut merupakan bagian untuk memberikan edukasi kepada masyarakat yang berkunjung.
“Artinya, kita ingin memberikan pemahaman dan wawasan kepada masyarakat akan alur perjalanan sejarah Sabang dari masa penjajahan Belanda dan Jepang, masa perdagangan bebas hingga saat ini,” katanya.
Baca juga: PKA jadi ajang memajukan kebudayaan dan pariwisata Aceh
Ia mengatakan Sabang terkenal dengan cengkeh, pala dan pinang. Di mana pada anjungan tersebut ikut menyuguhkan produk hasil rempah yang di olah seperti manisan pala, sirup pala, manisan belimbing, sirup belimbing, minyak VCO termasuk dengan atraksi pengolahannya secara langsung.
“Kami mengajak masyarakat untuk mengunjungi anjungan Sabang, karena kami telah menyiapkan beragam informasi terhadap peran Kota Sabang dalam jalur rempah dunia,” katanya.
Pihaknya optimistis lewat sejarah dari masa ke masa terhadap peran Sabang dalam jalur rempah yang ditampilkan akan menambah wawasan bagi para pengunjung yang menyambangi langsung stand daerah yang dikenal akan keindahan bahari tersebut.
Ia juga berharap Sabang menjadi juara umum pada event empat tahunan yang digelar Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh itu.
Pekan Kebudayaan Aceh ke 8 yang yang dipusatkan di Taman Sulthanah Safiatuddin, Kota Banda Aceh berlangsung dari 4-12 November 2023 dengan tema “Rempahkan Bumi Pulihkan Dunia”.
Baca juga: PKA yang akan di gelar 2023 usung tema Jalur Rempah