Warga, wisatawan, maupun pendaki dilarang melakukan aktivitas di area dalam radius tiga kilometer dari kawah utama Gunung Marapi.
Erupsi Gunung Marapi dilaporkan menyebabkan hujan abu di Kecamatan Canduang, Sungai Pua, Ampek-Ampek, dan Malalak serta menimbulkan hujan abu disertai batu di Kecamatan Banuhampu, Tilatang Kamang, Baso, Tanjung Raya, Lubuk Basung, IV Koto, Matur, Tanjung Mutiara, Palembayan, dan Kamang Magek.
BPBD Kabupaten Agam dan Tanah Datar meminta warga memakai masker untuk menghindari dampak buruk hujan abu vulkanik Gunung Marapi terhadap kesehatan.
11 meninggal
Hubungan Masyarakat (Humas) Kantor SAR Kota Padang, Sumatera Barat, Jody Harryawan menyatakan sebanyak 12 orang pendaki Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat, hingga saat ini belum ditemukan.
“Semua ada 75 orang meliputi 49 orang sudah turun, 26 orang belum (turun). Dari 26 orang itu tiga orang selamat, 11 meninggal, dan 12 orang masih pencarian,” katanya saat dihubungi Antara di Jakarta, Senin.
Jody menjelaskan terdapat total 75 orang pendaki Gunung Marapi dengan 49 orang diantaranya sudah turun dan sebanyak 26 orang sisanya belum turun.
Dari 26 orang yang belum turun meliputi sebanyak 11 orang pendaki dalam keadaan meninggal dunia yang sedang dibawa oleh tim gabungan untuk turun, tiga orang pendaki dalam proses turun, dan 12 orang yang belum ditemukan.
“Yang 14 orang sudah ditemukan tim SAR tapi kondisinya 11 orang meninggal dan sudah di-packing, sedangkan tiga orang (selamat) belum sampai bawah karena mereka masih proses evakuasi ke posko,” kata Jody.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BNPB: 28 pendaki belum turun dari Gunung Marapi