Banda Aceh (ANTARA) - Atsiri Research Center (ARC) Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh kembali mengekspor 1,2 ton minyak nilam dan pala Aceh ke Prancis, menjadi ekspor yang kedua dalam tahun ini.
"Sebelumnya 1 ton minyak nilam telah diekspor ke Prancis pada Agustus 2023, dan kemarin (8/12) kembali kita ekspor sebanyak 1,2 ton nilam dan pala ke negara yang sama," kata Kepala ARC USK Syaifullah Muhammad, di Banda Aceh, Sabtu.
Ekspor minyak nilam dan pala ARC USK kali ini dilepas langsung oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki bersama Rektor Prof Marwan dan Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) USK Safrizal, di pelataran AAC Dayan Dawood perguruan tinggi setempat.
Baca juga: Produk inovasi nilam Biona ARC USK Aceh jadi startup terbaik BRIN 2023
Dalam rangkaian tersebut dan momen Milad USK, Teten Masduki juga menerima ARC Awards 2023 dari ARC-PUIPT Nilam Aceh yang diserahkan langsung oleh Rektor Prof Marwan.
Teten dianggap berjasa dalam pengembangan nilam Aceh melalui Major Project Nilam serta penguatan hilirisasi melalui UKM Nilam Aceh. Serta kerap menyuarakan pemakaian produk lokal turunan inovasi nilam.
Syaifullah mengatakan, tidak semua minyak nilam mereka diekspor, sebagian tetap di ARC-USK untuk purifikasi yang menghasilkan fraksi ringan dan berat minyak nilam secara molecular distillation guna dijadikan bahan aktif produksi parfum, lotion antiaging, medicated oil, sabun, hand sanitizer body butter serta produk lainnya.
Tahun ini, lebih banyak nilam yang dipurifikasi menjadi produk turunan dibandingkan 2022, di mana ada peningkatan hilirisasi inovasi produk turunan yang memiliki nilai tambah tinggi.
“Kita berharap, setiap tahun semakin banyak minyak nilam yang tinggal di dalam negeri untuk dipurifikasi dan diformulasi menjadi berbagai produk turunan seperti parfum, serum antiaging dan produk lainnya," kata Syaifullah.
Dirinya menuturkan, saat ini usaha komersialisasi hasil riset nilam di ARC semakin berkembang, bahkan terdapat produk hasil riset ARC-USK yang diproduksi oleh sebuah pabrik di Bogor yaitu PT Focustindo Cemerlang dengan pemberian royalti untuk USK.
Senentara itu, Rektor USK Prof Marwan menyampaikan bahwa inovasi berbasis ilmu pengetahuan untuk peningkatan ekonomi masyarakat merupakan salah satu prioritas USK.
Dirinya menuturkan, ARC sebagai pusat unggulan nilam telah banyak memberikan pemberdayaan, sehingga berbagai produk inovasi sudah berhasil menciptakan ekosistem baru hulu hilir industri nilam di Aceh yang lebih berkeadilan.
"Hilirisasi juga bisa berdampak pada kestabilan harga minyak nilam di level masyarakat dan meningkatkan luas tanam dan peningkatan produksi nilam di berbagai kabupaten di Aceh," kata Prof Marwan.
Dalam kesempatan ini, Menkop Teten juga mengapresiasi USK melalui ARC telah berhasil melakukan berbagai hilirisasi nilam di Aceh.
Karena itu, dirinya sejak 2022 telah bekerjasama dengan ARC dalam membina petani, penyuling, Koperasi dan UMKM dengan berbagai workshop dan pelatihan.
"Hilirisasi harus dilakukan bukan hanya untuk sektor tambang, tapi juga hilirisasi dibilang agro berbasis komoditas unggulan daerah seperti nilam," katanya.
Teten mengakui, ketika dia berangkat ke Prancis, ia menemukan fakta bahwa 95 persen fragran di sana menggunakan minyak nilam dari Indonesia khususnya dari Aceh sebagai penghasil nilam terbaik dunia.
"Kita akan support koperasi inovasi nilam Aceh (Inovac) USK melalui LPDB agar bisa memperbesar kapasitas produksi dan menembus pasar nasional dan internasional," demikian Teten Masduki.
Baca juga: Harga minyak Atsiri asal Aceh Barat tembus Rp750.000/Kg