Kutacane (ANTARA Aceh) - Basarnas Pos Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh menyatakan mencari seorang anak perempuan usia delapan tahun yang dinyatakan hilang terbawa arus air akibat banjir bandang pada Rabu (11/4) petang melanda daerah itu.
"Tim SAR Kutacane beserta unsur lain di lapangan kini bergerak menuju Desa Lawe Tua guna mencari anak yang dilaporkan hilang terseret arus air dari lereng perbukitan," kata Koordinator Pos SAR Kutacane Risky Hidayat di Kutacane, Rabu.
Menurut dia anak yang belum diketahui namanya tersebut adalah warga Desa Lawe Tua, Kecamatan Lawe Sigala-gala, Aceh Tenggara.
Anak itu dilaporkan hilang bersamaan dengan peristiwa datangnya banjir bandang melanda desa berada pada lereng perbukitan akibat hujan turun terus menerus dan diduga dibawa arus air yang mengalir dari lereng perbukitan itu.
"Kita fokus mencari anak perempuan usia delapan tahun itu. Semula korban dinyatakan dua orang satunya lagi Boru Panjaitan (68)," katanya.
Risky menyatakan pihaknya bersama pemerintah daerah setempat, dibantu unsur TNI/Polri telah melakukan berbagai upaya seperti membersihkan material longsor di badan jalan lintas nasional Kutacane-Medan.
Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Tenggara telah mengerahkan dua unit alat berat ke lokasi kejadian yakni di Kecamatan Lawe Sigala-gala dan Kecamatan Semadam terutama badan jalan.
"Membawa bantuan logistik, dan peralatan berupa tenda untuk warga terkena dampak bencana. Kondisi saat ini mendung, dan masih terdapat air turun dari lereng perbukitan itu," katanya.
Sipayung (51), warga di pengungsian mengaku banjir bandang kali ini tergolong yang paling parah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Akibat kejadian tersebut, kata dia dinding rumah bagian depan yang terbuat dari batu bata dan kayu jebol diterjang derasnya arus air, serta dinding rumah bagian belakang rusak.
"Genangan air di dalam rumah kami, mencapai selutut orang dewasa (0,5 meter-red)," ucapnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik setempat menyebut wilayah Aceh Tenggara memiliki 16 kecamatan dengan 385 desa. Dari jumlah itu, 282 desa di antaranya berada di lembah dan 103 desa terletak di lereng perbukitan.
Wilayah di Aceh ini merupakan daerah perbukitan dengan ketinggian 25 meter hingga 1.000 meter di atas permukaan laut, dan dikelilingi oleh Taman Nasional Gunung Leuser dan Bukit Barisan.