“Sejauh ini di Aceh Besar belum ada jamaah yang gagal istithaah, dan kita harapkan memang jangan ada itu, biar semua bisa berangkat,” kata Kepala Kantor Kemenag Aceh Besar Saifuddin di Aceh Besar, Kamis.
Ia menjelaskan, Aceh Besar mendapat kuota haji sebanyak 473 jamaah, termasuk cadangan dalam penyelenggara ibadah haji tahun ini. Sebagian besar calon jamaah sudah menyelesaikan pemeriksaan kesehatan di Puskesmas.
Pada tahun ini, lanjut dia, pemerintah mewajibkan para jamaah untuk melakukan periksa kesehatan terlebih dahulu sebelum melakukan pelunasan Bipih. Kebijakan ini berbeda dengan sebelumnya, jamaah lebih dulu membayar Bipih, baru kemudian periksa kondisi kesehatan.
“Hal ini untuk menghindari gagal berangkat bagi jamaah yang sudah sampai ke asrama haji. Sampai hari ini (calon jamaah haji) yang penyakit kronis itu belum ada, kita harapkan semua jamaah itu bisa diberangkatkan dengan proses istithaah berjalan dengan baik,” ujarnya.
Saifuddin juga meminta kepada calon jamaah haji yang berangkat ke Tanah Suci tahun ini untuk mempersiapkan diri dengan baik, dengan menjaga kesehatan, mengatur pola makan, hingga rutin berolahraga.
“Karena memang ibadah haji itu ibadah badan, bukan doa saja. Di Arab Saudi nanti akan banyak bergerak, ada sa’i, tawaf, dan lain-lain, maka kita harapkan sekarang sudah mulai jaga kesehatan, banyak olahraga, untuk mengantisipasi ketika menjalankan ibadah di Tanah Suci,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Darul Imarah dr Nilawati mengatakan pihaknya setiap tahun melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap calon jamaah haji Aceh Besar. Sejauh ini, pihaknya belum mendapati para calon jamaah yang menderita penyakit kronis, sehingga berpeluang gagal untuk berangkat ke Tanah Suci.
"Sejauh ini calon jamaah yang sudah kita periksa dalam kondisi aman, tidak ada masalah. (Penyakit) umumnya paling banyak diabetes melitus, kolesterol, dan asam urat. Ada juga beberapa hipertensi,” ujarnya.
Pihaknya berkomitmen untuk terus memantau kondisi kesehatan calon jamaah haji daerah itu dengan baik. “Jadi sebelum berangkat, tugas kami tetap memantau kondisi jamaah sampai berangkat, agar jamaah tetap sehat dari berangkat sampai pulang kembali ke Tanah Air,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Aceh Azhari mengatakan pelunasan Bipih tahap pertama dimulai sejak 9 Januari hingga 12 Februari, dan pelunasan tahap kedua akan dimulai pada 5-26 Maret 2024. Sebelum pelunasan Bipih, maka dianjurkan melakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu ke Puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya.
“Kita anjurkan pada calon jamaah yang sudah keluar namanya berangkat tahun ini agar segera melakukan tes kesehatan, kemudian melunasi Bipih, untuk embarkasi Aceh sebesar Rp49,99 juta,” kata Azhari.
Baca juga: Kemenag: Jamaah lansia masih jadi prioritas haji tahun ini