Banda Aceh (ANTARA) - Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) menyatakan partisipasi warga binaan di Provinsi Aceh mengikuti Pemilu 2024 mencapai 95 persen dari 7.348 orang yang terdaftar sebagai pemilih.
"Berdasarkan data kami himpun, partisipasi warga binaan mengikuti pemilu mencapai 95 persen," kata Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kemenkumham Provinsi Aceh Yulius Sahruza di Banda Aceh, Rabu.
Ia mengatakan jumlah warga binaan yang terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2024 sebanyak 4.759 orang. Kemudian, DPT Tambahan (DPTb) sebanyak 2.574 orang serta DPT Khusus sebanyak 15 orang.
Jadi, kata dia, total warga binaan yang terdaftar sebagai pemilih sebanyak 7.348 orang. Mereka tersebar di 18 lembaga pemasyarakatan (lapas) dan delapan rumah tahanan negara (rutan).
"Untuk tempat pemungutan suara atau TPS, dibentuk TPS khusus, dengan petugas dari sipir rutan dan lapas. Ada sebanyak 34 TPS khusus di lapas dan rutan," kata Yulius Sahruza.
Ia mengatakan dari 26 lapas dan rutan tersebut, hanya 24 lapas dan rutan yang dibentuk tempat pemungutan suara. Lapas dan rutan yang tidak ada TPS karena jumlah pemilih dari warga binaan sedikit.
"Warga binaan yang di lapas atau rutannya tidak ada TPS, mereka tetap bisa menggunakan hak pilihnya. Penggunaan hak pilih dengan mendatangkan petugas KPPS dari desa setempat," katanya.
Yulius Sahruza mengakui antusias warga binaan mengikuti pemilu termasuk tinggi. Proses pemungutan suara dam penghitungan suara juga berjalan lancar tanpa hambatan.
"Dan ini juga berdasarkan laporan tim pemantau yang kami bentuk. Semua proses pesta demokrasi di lapas maupun rutan berjalan sesuai prosedur. Termasuk pengawasan dari petugas pengawas pemilu," katanya.
Menyangkut dengan kendala, Yulius mengatakan kendala yang dihadapi petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di TPS khusus tersebut adalah kekurangan surat suara.
"Kekurangan surat suara ini juga sudah disampaikan kepada penyelenggara pemilu di masing-masing wilayah. Namun, kekurangan surat suara tersebut tidak mengganggu proses pemilu di lapas dan rutan," kata Yulis Sahruza.
Baca juga: Lapas Idi kekurangan 38 surat suara