Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kota Sabang, Provinsi Aceh mulai membudidayakan komoditas tanaman nilam, sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan perekonomian bagi para petani di daerah pulau paling barat Indonesia itu.
Pj Wali Kota Sabang Reza Fahlevi, Senin, mengatakan penanaman tanaman nilam tersebut harus dilakukan secara berkesinambungan, meskipun harga minyak nilam di pasar masih fluktuatif.
"Kami berharap penanaman nilam ini terus dilakukan berkesinambungan,” kata Reza di Kota Sabang.
Reza juga ikut melakukan penanaman nilam langsung di Gampong Batee Shok, beberapa waktu lalu, guna mendorong semangat dan memotivasi para petani Pulau Weh itu.
Menurut dia, tanaman nilam memiliki manfaat yang banyak dan nilai jual yang tinggi, juga dapat meningkatkan perekonomian para petani.
“Meskipun harga minyak nilam turun, petani harus terus semangat untuk menanam kembali," katanya.
Nilam yang dikenal dengan nama Latin Pogostemon Cablin Benth menghasilkan minyak atsiri atau minyak nilam (patchouli oil).
Reza menilai minyak nilam tersebut bermanfaat untuk bahan dasar parfum, kosmetik, sabun, aroma terapi, serta penyembuhan fisik, mental, dan emosional.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Sabang Fakri menjelaskan penanaman nilam beberapa waktu lalu di Sabang diprakarsai oleh kelompok tani (Gapoktan) Ingin Jaya pada lahan milik Firman seluas 3 hektare yang berlokasi di Gampong Batee Shok.
"Tentunya kami Dinas Pertanian dan Pangan Kota Sabang sangat mendukung dan selalu memfasilitasi inisiasi yang berdampak positif, yang mampu meningkatkan perekonomian para petani di Sabang," ujarnya.
Baca juga: Sabang tuan rumah Liga Pamong 2024
Sabang mulai budidaya tanaman nilam untuk tingkatkan ekonomi petani
Senin, 10 Juni 2024 16:11 WIB