Cara DJP Aceh perkenalkan pajak sejak dini kepada pelajar

Banda Aceh (ANTARA) - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Provinsi Aceh menggelar pengenalan pajak sejak dini kepala kalangan pelajar di provinsi ujung barat Indonesia tersebut.

Kepala Bidang Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Kantor Wilayah DJP Provinsi Aceh Ridho Syafruddin di Banda Aceh, Kamis, mengatakan pengenalan pajak kepada pelajar tersebut untuk meningkatkan pemahaman generasi muda terhadap pajak.

"Pengenalan pajak kepada pelajar ini digelar serentak oleh unit kerja di lingkungan Kantor Wilayah DPJ Provinsi Aceh. Di Antara di Banda Aceh, Sabang, Pidie, Bener Meriah, dan lainnya. Sasaran pengenalan pajak ini adalah pelajar sekolah menengah atas atau SMA," katanya.

Ridho Syafruddin mengatakan program pengenalan pajak dengan nama Pajak Bertutur atau disingkat Patur tersebut merupakan agenda rutin tahunan. Untuk tahun ini, program Patur mengusung tema lampaui batas, bangkit untuk Indonesia emas.

Adapun materi yang disampaikan dalam program pengenalan pajak kepada pelajar tersebut di antaranya pemahaman dasar Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), fungsi dan manfaat pajak beserta jenis-jenisnya. Serta perbedaan antara pajak pemerintah pusat dengan pemerintah daerah.

"Kami berharap dengan program ini, pelajar mengenal pajak sejak usia dini serta menjadi orang taat pajak pada saatnya nanti. Apabila, kalangan pelajar tersebut merupakan penerus bangsa, sehingga harus paham sumber-sumber penerimaan negara guna membiayai pembangunan," katanya.

Ridho Syafruddin menyebutkan program pengenalan pajak tersebut tidak hanya kepada pelajar, tetapi juga mahasiswa. Dengan harapan, mereka memahami tentang pajak, sehingga menjadi individu yang taat pajak.

"Program pengenalan pajak sejak dini ini terus kami lakukan dengan mendatangi sekolah-sekolah maupun kampus perguruan tinggi.  Tujuannya, meningkatkan pemahaman generasi muda terhadap pajak serta fungsi pajak bagi negara," kata Ridho Syafruddin.

Baca juga: DJP Aceh: Waspadai penipuan aplikasi pajak palsu