Meulaboh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat bersama Pertamina Depo Meulaboh melakukan pengawasan terpadu ke sejumlah tempat usaha yang menggunakan elpiji (LPG) subsidi 3 tiga kilogram maupun elpiji non-subsidi ke sejumlah tempat usaha di daerah tersebut.
“Pemerintah daerah memegang peranan penting dalam memberikan edukasi kepada konsumen dan pelaku usaha, agar selalu menggunakan elpiji sesuai peruntukan,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Barat, Marhaban di Meulaboh, Jumat.
Ada pun tempat usaha yang diduga menggunakan elpiji subsidi tersebut meliputi hotel, restoran, dan kafe serta sejumlah tempat usaha lainnya.
Marhaban mengatakan pengawasan tersebut dilakukan bertujuan untuk memastikan penggunaan elpiji tiga kilogram tepat sasaran, sesuai golongan yang berhak menerima.
Dia mengatakan penggunaan elpiji program subsidi hanya dikhususkan bagi konsumen rumah tangga dan usaha mikro, sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 28 Tahun 2021 tentang penyediaan dan pendistribusian LPG 3 kg.
Pendistribusian LPG 3 kg bersubsidi diberikan kepada rumah tangga, usaha mikro, nelayan sasaran, dan petani sasaran, katanya.
Pemerintah Kabupaten Aceh Barat juga mengingatkan masyarakat agar tidak terkecoh dengan elpiji non-PSO, yang dijual dengan harga lebih murah dibanding harga resmi yang dikeluarkan oleh Pertamina.
“Langkah ini diambil sebagai antisipasi mengingat maraknya pemberitaan terkait oplosan elpiji yang dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab,” kata Marhaban.
Pemerintah daerah menghimbau seluruh masyarakat dan pelaku usaha untuk mendukung program subsidi LPG melalui kegiatan usahanya.
Pemerintah Kabupaten Aceh Barat bersama Pertamina dan instansi terkait akan terus bersinergi dan berupaya secara maksimal, untuk mengawasi distribusi LPG tiga kilogram bersubsidi agar tersalurkan tepat sasaran, demikian Marhaban.
Baca juga: Kronologi ledakan gas, Polres Aceh Barat periksa dua saksi terkait