Kota Meksiko (ANTARA Aceh) - Pihak berwenang Meksiko mengatakan pada Minggu bahwa mereka telah menyelamatkan 147 pengungsi asal Amerika Tengah yang ditinggalkan di daerah padang gurun, negara bagian Veracruz.
Para pengungsi terdampar di kawasan tersebut karena tersangka penyelundup manusia memaksa mereka keluar dari trailer traktor yang mengangkutnya menuju Amerika Serikat.
Para pengungsi, terdiri atas 74 warga Honduras, 59 warga Guatemala, 13 dari El Salvador dan seorang dari Nikaragua, berada di belakang kendaraan berventilasi buruk, ketika mereka melakukan perjalanan menuju Tamaulipas, di mana mereka akhirnya akan diselundupkan ke dalam wilayah Amerika Serikat, kata lembaga imigrasi nasional Meksiko.
Mereka ditelantarkan di dekat jalan raya, di kota Ozuluama, Veracruz.
Awal bulan ini, 10 orang tewas dan 29 lagi dirawat di rumah sakit, setelah lebih dari 100 imigran gelap dimasukkan ke dalam sebuah trailer traktor yang dikendarai sejauh 240 kilometer dari perbatasan AS-Meksiko menuju San Antonio.
"Menurut kesaksian para pengungsi, tersangka penyelundup manusia, yang menggunakan jalur Veracruz-Tampico untuk mencapai Amerika Serikat, meninggalkan para pengungsi di padang gurun, tempat mereka terpaksa bersembunyi di semak-semak, tanpa makanan atau air," kata lembaga imigrasi tersebut.
Personil dari lembaga imigrasi memberikan perawatan medis, makanan dan air kepada para pengungsi asal Amerika Tengah yang diselamatkan itu, serta menghubungi kedutaan masing-masing.
Diliputi oleh kekerasan kelompok kejahatan dan kemiskinan, tiga negara di Amerika Tengah yakni, Guatemala, Honduras dan El Salvador, menjadi penyumbang sebagian besar pengungsi yang memasuki Amerika Serikat secara tidak resmi.
Perselisihan antar kelompok kejahatan telah memicu lonjakan kekerasan di Meksiko dalam 18 bulan belakangan, hal tersebut juga meningkatkan dorongan bagi beberapa pemuda Meksiko untuk melintasi perbatasan.