Banda Aceh, 16/1, (Antara) - Dua komisioner Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh, dilaporkan kerap melalaikan tugas, sehingga tugas lembaga pengawas tidak berjalan maksimal.
Ketua Panwaslu Kabupaten Bireuen Abdul Majid saat dihubungi dari Banda Aceh, Kamis membenarkan bahwa ke dua anggotanya itu kurang maksimal untuk bekerja, karena jarang berada di tempat.
Informasi itu telah beredar di kalangan penyelenggara pemilu di daerah itu sejak beberapa waktu lalu. Dua komisioner Panwaslu Bireuen itu adalah M Basyir dan Deddy Satria.
Keduanya berasal dari kalangan akademisi dan masih aktif mengajar di perguruan tinggi tempat mereka bekerja.
"Secara tim memang solid, tetapi tugas-tugas terhambat karena keduanya terkadang tidak berada di tempat. Kalaupun berada di luar bukan dalam urusan yang berkaitan dengan tugas Panwaslu," kata Abdul Majid.
Ia mengatakan, ada beberapa kali laporan masyarakat tidak dapat segera ditindaklanjuti, karena M Basyir yang menangani bidang hukum dan pelanggaran tidak berada di tempat.
"Sama halnya Deddy juga kerap tidak masuk kerja karena ada kegiatan di kampus. Padahal, tugas Panwaslu semakin intensif, terlebih tahapan pemilu semakin mendekati kampanye rapat umum dan pemungutan suara," ucap Abdul Majid.
Abdul Majid mengatakan sudah menyampaikan hal itu ke Bawaslu Aceh. Dan Bawaslu Aceh meminta mengecek ulang ke lembaga tempat kedua komisioner itu bekerja, yaitu STAI Al Aziziyah Samalanga dan Universitas Malikussaleh, apakah keduanya masih mengajar pada jam-jam kerja atau tidak.
Sementara itu, M Basyir, komisioner Panwaslu Bireuen yang juga pengajar di STAI Al Aziziyah Samalanga, mengatakan selama Januari 2014, dirinya selalu di kantor Panwaslu jika tidak ada kegiatan di lapangan terkait dengan tugas pengawasan.
"Saya sudah minta izin dari perguruan tinggi tempat bekerja untuk sementara waktu tidak lagi mengajar karena lebih fokus di Panwaslu. Jadi kurang tepat jika ada yang mengatakan melalaikan tugas lembaga pengawas pemilu," ucap M Basyir.
Sementara Deddy Satria dikonfirmasi terpisah mengatakan meski masih aktif mengajar di Universitas Malikussaleh Lhokseumawe, tetapi lebih mengutamakan tugasnya sebagai Panwaslu Kabupaten Bireuen.
"Selama menjadi anggota Panwaslu, kegiatan mengajar di kampus tentu saya kurangi. Tugas-tugas Panwaslu selama ini tetap berjalan dengan baik. Yang perlu diingat, sebagai dosen saya memiliki tugas pengabdian masyarakat. Sama seperti menjadi anggota Panwaslu. Jadi keliru jika tugas panwaslu tidak berjalan maksimal," katanya.