Di tengah gegap gempita perhelatan pesta demokrasi, satu nama muncul dengan penuh keyakinan dan dedikasi untuk membangun Kabupaten Aceh Timur. Berbekal pengalaman dan relasi yang mumpuni, H. Sulaiman Tole telah mantap untuk maju di Pilkada 2024.
Sulaiman Tole, yang berpasangan dengan Abdul Hamid atau Apong, sama sekali tidak diprediksi sebelumnya. Meski digadang-gadang akan maju sejak 2020 lalu, nama H. Sulaiman justru muncul di saat terakhir pendaftaran Pilkada 2024.
Sebelum memutuskan untuk mendaftar sebagai calon pemimpin di Bumi Nurul A'la, Toke Leman atau Tole, sapaan akrab suami dari Marlina ini telah meniti karier gemilang di berbagai sektor.
Baca juga: KIP Aceh Timur terima pendaftaran empat paslon pilkada
Baca juga: KIP Aceh Timur terima pendaftaran empat paslon pilkada
Pengalamannya sebagai sosok sentral di berbagai organisasi dan peran pentingnya dalam bidang pembangunan, telah menjadikannya salah satu figur penting saat ini di Aceh Timur.
Dengan latar belakangnya sebagai salah satu pengusaha jasa konstruksi yang disegani, pria yang berdomisili di Kota Idi ini sejatinya telah mendedikasikan sebagian besar hidupnya untuk membangun tanah kelahirannya, jauh sebelum maju dan ikut bertarung di Pilkada 2024.
Awal Kehidupan Sebagai Kontraktor
Sulaiman Tole lahir di Desa Seuneubok Bayu, Kec. Banda Alam, Kab. Aceh Timur pada 1984 silam. Dia memulai pendidikannya di SDN Blang Rambong pada 1991. Lalu SMP Negeri Keude Geureubak pada 1997 dan SMA Negeri 1 Idi Rayeuk pada 2000.
Selepas mengenyam pendidikan formal, dia langsung terjun ke dunia konstruksi dan telah begitu banyak berkontribusi dalam berbagai proyek pembangunan infrastruktur di Kabupaten Aceh Timur lewat bahtera miliknya, PT Sepakat Jaya Nusantara.
Meskipun pekerjaan di lapangan sering kali menuntut waktu dan tenaganya, namun Sulaiman Tole tetap aktif dalam berbagai kegiatan organisasi seperti kegiatan sosial dan keagamaan.
Karier Organisasi yang Gemilang
Karier Sulaiman Tole di berbagai organisasi tidak kalah cemerlang dari pekerjaannya sebagai kontraktor. Pada tahun 2016, ayah dari lima anak ini didapuk sebagai Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Aceh Timur.
Berbagai event bergengsi berskala nasional kala itu, berhasil dilobi dan sukses digelar di Aceh Timur, seperti Grand Final Sumatera Cup Prix 2018, Grand Final Kejuaraan Nasional Motorprix 2017, dan Kejuaraan Nasional Motocross 2016.
Sulaiman Tole juga menjabat Sekretaris KNPI Aceh Timur pada periode 2018-2023, Ketua MPO Pemuda Pancasila Aceh Timur 2019-2023, Sekretaris KONI Aceh Timur 2019-2024, Bendahara BKPMRI Aceh Timur 2020-2024, Ketua KNPI Aceh Timur 2024-2028, Dewan Pakar APDESI Aceh Timur 2020-2025 dan Ketua IMI Aceh Timur 2024-2029.
Dedikasi untuk Aceh Timur
Dalam sebuah kesempatan, Sulaiman Tole pernah menyebut jika dia memahami bahwa seorang tokoh publik, harus memiliki jiwa sosial yang tinggi serta pemahaman yang mendalam di berbagai bidang, baik ekonomi, sosial, pendidikan serta pembangunan.
Di sepanjang kariernya, Sulaiman Tole telah banyak memberikan kontribusi nyata untuk masyarakat Aceh Timur, khususnya bagi para pemuda. Ia tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga aspek sosial.
Ketertarikannya pada dunia politik lantas membuatnya bergabung dengan partai lokal pada tahun 2007 silam. Dia belajar mengenai politik dan sistem pemerintahan, hingga akhirnya dipercaya untuk menempati jabatan strategis.
Sosok yang Membumi
Sulaiman Tole tumbuh dalam suasana konflik bersenjata yang melanda Aceh. Namun, hal itu tidak menghalanginya untuk menjadi pemuda cerdas dan berjiwa sosial tinggi. Ia kerap memberikan bantuan kepada masyarakat, terutama untuk meringankan beban mereka yang hidup dalam kemiskinan dan kesulitan.
Hingga akhirnya, nama Sulaiman Tole menghiasi daftar tokoh penting di Aceh Timur. Di satu sisi, ia sering dipuji oleh masyarakat atas kiprah dan kontribusinya. Sementara di sisi lain, ia juga kerap dikritik oleh pihak yang berseberangan.
Namun tak dapat disangkal, Sulaiman Tole adalah salah satu sosok pembangun yang diperhitungkan di daerah yang berpenduduk sekitar 449.796 jiwa ini.
Profil Abdul Hamid (Apong)
Di Pilkada 2024, Sulaiman Tole menggandeng Abdul Hamid sebagai wakilnya. Eks gerilyawan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang akrab disapa Apong ini lahir di Blang Barom, Ranto Peureulak, Aceh Timur, pada 1971 silam.
Pendidikan awalnya dimulai di SDN 1 Peureulak, di mana ia menyelesaikan studi pada 1985. Lalu ia melanjutkan pendidikan ke SMPN 1 Peureulak dan selesai pada 1988. Setelah itu, Apong menuntaskan pendidikan di MAN Idi pada 1991.
Dari GAM, Parlemen hingga Keuchik
Di kalangan masyarakat, Apong selama ini dikenal lantaran menunjukkan kepekaan sosial yang luar biasa. Apong bergabung dengan GAM pada 1995 silam. Gejolak konflik di Aceh kala itu menyebakan gonjang-ganjing semua sektor yang ada.
Namun, Apong tetap berjuang untuk masayarakat khususnya Aceh Timur walau harus berseberangan dengan Pemerintah Indonesia. Perjuangan itu berlangsung hingga 2004. Pasca damai, ia terus mengabdi untuk daerah hingga terpilih menjadi anggota legislatif 2014-2019, dan menjabat Wakil Ketua Komisi C DPRK Aceh Timur.
Apong adalah sosok tokoh berbakat yang tidak hanya mengandalkan ambisi politik, tetapi juga berkomitmen untuk membangun dan melayani masyarakat dengan tulus.
Hal ini terbukti ketika Direktur PT Aceh Grand yang berfokus di bagian jasa ini, memilih untuk melanjutkan pengabdiannya di kampung halaman, usai pengabdiannya di parlemen berakhir.
Apong terpilih sebagai Kepala Desa (Keuchik_red) Blang Barom, Ranto Peureulak. Selama menjabat dari 2020 hingga 2024, dia lebih memilih menyumbangkan gajinya untuk pembangunan masjid setempat dan membantu masyarakat yang membutuhkan. Sejalan dengan keinginannya untuk terus membantu masyarakat dan daerah.
Di usianya yang menginjak 53 tahun, Apong bertekad melanjutkan pengabdiannya ke tingkat yang lebih tinggi. Dengan dukungan penuh dari ulama dan masyarakat, ia pun mantap maju sebagai Calon Wakil Bupati Aceh Timur, mendampingi Sulaiman Tole di Pilkada 2024. Mereka diusung oleh PKB dan Partai Demokrat serta didukung PSI, PNA dan Partai SIRA.
Pasangan SAH (Sulaiman-Abdul Hamid) yang mendengungkan jargon Meusyeuhu ini juga telah mendapatkan restu dari sejumlah ulama kharismatik di Aceh Timur diantaranya, Tgk. H. Muhammad Ali (Abu Paya Pasi), Tgk. H. Muhammad Jafar (Abi Jafar Lhok Nibong), Tgk. H. Abdul Wahab (Abu Keude Dua) dan Tgk. H. Idris A Jalil (Abu Rih Julok).