Lhokseumawe (ANTARA Aceh) - Bupati Aceh Utara, Muhammad Thaib mengapresiasi warganya yang telah menyerahkan senjata api ilegal kepada aparat keamanan.
"Hal itu menunjukkan daerah kita menuju daerah yang aman dan nyaman," katanya di sela-sela penutupan Operasi Teritorial (Opster) TNI di Simpang Kramat, Kabupaten Aceh Utara, Senin.
Bupati menyatakan, masyarakat tidak perlu merasa takut untuk menyerahkan senjata api ilegal kepada aparat keamanan.
Bahkan dirinya menjamin, apabila ada warga yang menyerahkan senjata apinya kepada aparat keamanan tidak akan ditangkap.
"Saya jamin apabila ada warga yang mau menyerahkan senjata api ilegal, tidak akan ditangkap oleh TNI maupun polisi," ajak Muhammad Thaib.
Ia menyebutkan, pihaknya berterima kasih kepada TNI yang telah melaksanakan Opster di wilayahnya, karena telah memberi dampak positif baik terhadap kegiatan fisik maupun kegiatan non fisik.
Sejumlah sasaran fisik dilakukan dengan membuka jalan dan memperbaiki jembatan, rehabilitasi saluran irigasi serta pembersihan saluran irigasi dan juga pengecetan rumah ibadah di desa-desa.
Malah, Bupati mengharapkan agar TNI dapat lebih aktif lagi ke depan, terutama terhadap pembukaan jalan di daerah-daerah yang belum memiliki akses jalan yang memadai.
Sementara itu, terkait pengumpulan senjata api ilegal hasil penggalangan selama pelaksanaan Opster TNI 2017 di wilayah Aceh Utara antara lain, untuk jenis laras panjang adalah satu pucuk AK 47 lengkap magazen dan 20 amunisi.
Satu pucuk AK 56 lengkap magazen serta 15 butir amunisi, satu pucuk M16-A1 lengkap dengan magazen serta 254 amunisi.
Sedangkan untuk laras pendek antara lain, pistol Colt dan dua amunisi serta pistol Browning dan 14 amunisi, serta granat dan berbagai jenis amunisi campuran.