Ketua Umum Pengprov PODSI T Sulaiman Badai kepada wartawan di Banda Aceh, Jumat menyatakan, dayung sempat menjadi cabang andalan dan prioritas bagi Aceh, ketika meraih medali perak pada PON XV/2000 Jawa Timur, melalui atlet putri Ita Angreani di nomor Kayak I.
Setelah itu, Aceh tanpa medali di PON XVI/2004 Sumetera Selatan, PON XVII/2008 Kalimantan Timur, PON XVIII/2012 Riau dan PON XIX/2016 Jawa Barat.
Oleh karena itu, ketika Musyawarah provinsi (Musprov) PODSI Aceh yang digelar beberapa waktu lalu di Banda Aceh peserta kabupaten/kota meminta dan mempercayai Sulaiman Badai sebagai ketua umum memimpin dayung Aceh.
Sulaiman saat itu menyatakan siap membantu dan memajukan olahraga dayung serta berusaha bisa berprestasi di tingkat nasional.
Katanya selain menjalankan program pembinaan prestasi, di awal-awal kepengurusan segera melakukan konsolidasi organisasi termasuk diantaranya terbentuknya kepengurusan PODSI di semua kabupaten/kota. Saat ini ada 15 kabupaten/kota pengurus PODSI di Aceh.
"Sedangkan pelantikan pengurus, kita sedang menunggu jadwal dari PB.PODSI, karena kita ingin dilantik langsung oleh Ketua Umum Dr Ir M Basuki Hadimuljono, MSc yang juga Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)," ujarnya.
Kecuali itu, Sulaiman menyebutkan diawal kepengurusan PODSI Aceh periode 2017-2021, langsung melaksanakan prakualifikasi Pekan olahraga Aceh (Pra PORA). Kegiatan yang berlangsung 20 - 23 November berjalan lancar dan sukses.
"Hasil Pra PORA sedang kita rekap, besok Jumat (24/11) sudah siap. Mungkin semua daerah meloloskan atletnya ke PORA, karena banyak nomor yang diperlombakan," ujarnya.
Usai Pra PORA, sebutnya lagi, PODSI Aceh langsung menyiapkan 12 pendayung terbaik hasil Pra PORA untuk dikirim ke Kejuaraan nasional (Kejurnas) yang digelar di Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, 28 November hingga1 Desember 2017.
Kecuali itu, jelasnya, pengurus juga akan fokus dalam persiapan pelaksanaan PORA XIII/2018 di Kabupaten Aceh Besar. "Tahun 2019, kita akan laksanakan Kejuaraan daerah (Kejurda) dan kita berupaya bisa digelar setiap tahun memperebutkan Piala Gubernur Aceh," katanya.
Ia bersama pengurus juga akan memikirkan tempat latihan dan lomba dayung guna mendukung pembinaan atlet Aceh meraih prestasi di masa mendatang.
PODSI Aceh akan bekerjasama dengan Dinas Pengairan Aceh menjadikan waduk keliling sebagai sarana tempat berlatih dan bertanding yang memenuhi standar.
Sebutnya, target yang ingin dicapai adalah olahraga dayung di Aceh berkembang, kembali berprestasi di nasional, lolos PON sekaligus meraih medali di multi even olahraga empat tahunan di Tanah Air ini yang akan digelar di Papua 2020.