Perempuan Abdya ceburkan diri ke laut

Dokter dan perawat melakukan penanganan intensif terhadap Marlina yang pingsan setelah menceburkan diri ke laut di ruamh sakit di Tapaktuan, Senin (26/2). (Foto Antara Aceh/Hendrik)

Kedua saksi secara tiba-tiba melihat salah seorang perempuan mendatangi pinggir pantai dan langsung menceburkan diri ke laut. Para saksi langsung mengevakuasi korban yang telah terapung di laut ke atas daratan

Tapaktuan (Antaranews Aceh) - Marlina Wati (35), seorang perempuan warga Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), melakukan percobaan bunuh diri dengan cara menceburkan diri ke laut Gampong Lhok Bengkuang, Kecamatan Tapaktuan, Aceh Selatan, Senin (26/2).

Sebelum menceburkan diri ke laut, perempuan yang diduga khusus datang dari Abdya menjumpai kekasihnya itu, terlebih dulu membuka jilbab, sepatu dan tas lalu meninggalkannya di pinggir pantai Gampong Lhok Bengkuang.

Beruntung aksi konyolnya itu sempat dilihat oleh warga setempat yang langsung memberikan bantuan mengevakuasi korban yang telah terapung di laut ke atas daratan sehingga nyawanya dapat tertolong.

Kapolres Aceh Selatan AKBP Dedy Sadsono ST yang dikonfirmasi melalui Kapolsek Tapaktuan, AKP Mustafa menyatakan aksi percobaan bunuh diri itu terlihat oleh dua orang warga Gampong Lhok Bengkung, yakni Masrudin (46) dan Asrul Jamil (35).

"Kedua saksi secara tiba-tiba melihat salah seorang perempuan mendatangi pinggir pantai dan langsung menceburkan diri ke laut. Para saksi langsung mengevakuasi korban yang telah terapung di laut ke atas daratan," kata AKP Mustafa.

Melihat korban sudah tak sadarkan diri lagi, warga setempat langsung mengevakuasinya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Yulidin Away Tapaktuan untuk mendapatkan penanganan medis.

"Saat ini kondisi korban sudah mulai sadar dan sedang menjalani perawatan medis," kata AKP Mustafa.

Menurut keterangan masyarakat setempat, aksi percobaan bunuh diri itu dilakukan korban dipicu karena kekecewaannya belum kunjung dinikahi oleh Hendri (38), seorang nelayan warga Gampong Lhok Bengkuang, Kecamatan Tapaktuan, Aceh Selatan.

Hal itu terjadi karena Hendri sendiri masih berstatus suami sah perempuan lain. Sebab proses perceraian Hendri dengan istri sahnya sampai saat ini belum diputuskan oleh pengadilan Mahkamah Syariah Tapaktuan yang dibuktikan dengan keluarnya buku akta cerai.

"Menurut pengakuan warga, sebelumnya sekitar dua bulan lalu korban juga sudah pernah hendak melakukan percobaan bunuh diri namun juga tidak berhasil. Korban tidak sabar lagi ingin menikah dengan Hendri namun terkendala karena belum keluar putusan cerai secara resmi dengan istri sahnya," ungkap AKP Mustafa.