Aceh Tenggara (ANTARA) - Sejumlah pengusaha angkutan AntarKota AntarProvinsi (AKAP) dan AntarKota Dalam Provinsi (AKDP) masih menggunakan kendaraan jenis L300 dalam melayani penumpang untuk trayek Kutacane pergi pulang.
Pantauan lapangan di Terminal Terpadu Kutacane, Jumat, menyebut, kendaraan L300 kini mendominasi melayani AKAP maupun AKDP yang terdiri dari belasan perusahaan berbentuk Persekutuan Komanditer atau CV.
"Di sini angkutan baik jurusan ke Medan maupun ke Banda Aceh, dan kota-kota lain di Aceh masih dilayani L300," kata Buyung (45), salah seorang penjual tiket bus L300.
Bahkan, lanjutnya, salah satu perusahaan AKAP trayek Kutacane-Medan telah memiliki pelayanan berbeda bagi penumpang, meski menggunakan pabrikan Jepang karena berbeda kapasitas kursi yang tersedia.
Tapi khusus bus AKAP dengan melayani Kutacane-Siantar di Sumatera Utara, telah menggunakan jenis bus engkel atau sesuai dengan aturan yang diterapkan pemerintah.
Padahal jarak tempuh Medan-Kutacane sekitar 218 kilometer atau selama tujuh jam perjalanan, sedangkan Siantar-Kutacane sejauh 233 kilometer atau enam jam perjalanan akibat tidak terlalu macet.
"Trayek ke Medan, seperti BTN contohnya. Kalau L300 yang bagus itu, harganya Rp90 ribu per penumpang. Sementara bus yang buruk, seharga Rp75 ribu per orang," terang dia.
"Perhatian pemerintah setempat, sangat minim. Terutama untuk jenis, dan usai bus demi keselamatan pengguna yakni penumpang itu sendiri," tegas Buyung.
Trayek Kutacane PP masih gunakan L300
Sabtu, 3 Maret 2018 9:29 WIB