Singkil (Antaranews Aceh) - Yayasan Santri Preuneur asal Jogja mengembangkan sayap usahanya di Aceh Singkil yang ditandai dengan melantik sejumlah santri cabang Santripreneur di Pesantren Darul Muta'alimin Tanah Merah, Kecamatan Gunung meriah, Selasa.
Ketua Majlis Pesantren Indonesia KH Ahmad Sugeng Utomo dalam pelantikan sekaligus sosialisasi tentang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di pesantren tertua di daerah itu, mengatakan kegiatan itu bertujuan membangun sebuah gagasan dan pola pikir cerdas serta bijak terhadap perkembangan TIK.
Penggunaan TIK dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan ekonomi masyarakat, jika digunakan secara bijak dan cerdas, kata KH Ahmad Sugeng, memaparkannnya dihadapan santri dan masyarakat sekitar yang hadir dalam kegiatan itu.
Ia berharap, kegiatan sosialisasi itu kepada para santri dan masyarakat menjadi terpacu dalam mengelola dan memanfaatkannya TIK dengan bijak.
Sekaligus, supaya santri dan masyarakat dapat meningkatkan taraf perekonomian dan kualitas hidup untuk menjadi lebih baik lagi.
Kegiatan yang dihadiri Muspida, Muspika dan ratusan santri itu, bertajuk Bakti Kominfo untuk negeri dalam pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan dan pemanfaatan TIK, guna menunjang pembangunan Redesai USO atau jaringan internet pemerintah.
Bupati Aceh Singkil yang diwakili oleh Diskominfo Ahmad Rivai SH, dalam sambutannya di kegiatan itu, sangat mengapresiasi dan berterimakasih kepada yayasan Santripreuneur telah suka rela bersedia datang ke Aceh Singkil memberdayakan masyarakat pesantren.
"Dengan adanya sosialisasi ini, para santriawan dan santriwati yang dominan belajar keagamaan tidak harus melek informasi, dan dapat menjadi pioneer dalam penggunaan informasi teknologi yang benar positif dan tidak hoak," ujarnya.
Ahmad Sirodjudin SH Penanggung Jawab Yayasan Santripreuner kepada wartawan mengatakan, yayasannya bergerak dalam bidang kewirausahaan pemanfaatan TIK secara online dan ofline di daerah terluar tertinggal dan termiskin (3T).
"Untuk Aceh kami gelar hanya satu tempat di Aceh Singkil, dan selanjutnya, setelah itu, ke empat lokasi Kepulauan Nias, Sumatera utara, yang masuk daerah 3T," ujarnya.
Kegiatan itu menghadirkan tiga orang nara sumber, selain Ahmad Sugeng Ketua Majlis Pesantren Indonesia, juga menghadirkan Hambali SE MM, Ketua Dewan Dakwah Indonesia, dan Haji Buchari himpunan Pengusaha Santri (HIPSI).
Acara yang berlangsung setengah hari mulai pukul 14.00 WIB itu, sangat antusias diikuti oleh para Santri, selain adanya masukan pengalaman dari para nara sumber, juga sesi diskusi tanya jawab.
Santri preuneur kembangkan sayap di Singkil
Rabu, 23 Januari 2019 15:46 WIB