Banda Aceh (ANTARA) - Sebanyak 20 unit kios yang terbuat dari bahan kontruksi kayu, ludes terbakar akibat dilalap "si jago merah" dengan lokasi di Pasar Buah, Kuala Simpang, Aceh Tamiang, Selasa dini hari tadi.
"Kobaran api, mulai terlihat warga setempat, sekitar pukul 4.15 WIB di salah satu kios buah. Masyarakat pun langsung berupaya memadamkan api," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Teuku Ahmad Dadek di Banda Aceh.
Ia menyebut, upaya yang dilakukan warga setempat untuk memadamkan kobaran api dengan alat seadanya tidak membuahkan hasil, karena kobaran api terus membesar.
Tidak luput, lanjut dia, kios yang berjumlah belasan unit, mayoritas di tinggal pedagang untuk beristirahat di rumah masing-masing ikut dilalap "si jago merah" akibat konstruksi kios terbuat dari papan.
Api baru bisa dipadamkan satu jam setengah kemudian atau sekitar pukul 5.45 WIB, setelah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tamiang mengerahkan empat unit armada pemadam kebakaran di ke lokasi.
"Untuk korban jiwa dalam peristiwa ini, kita pastikan tidak ada. Sedangkan korban terdampak masih didata oleh BPBD Aceh Tamiang," katanya.
Ia mengaku, sedangkan penyebab kebakaran yang menghanguskan ke-20 unit kios di Kuala Simpang ini, masih dalam proses penyelidikan aparat hukum setempat.
"Total kerugian yang diderita oleh pemilik kios, dan pedagang buah akibat kebakaran ini, kita perkirakan mencapai Rp100 juta," tegas Dadek.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengingatkan, saat ini cuaca di wilayah Aceh menunjukkan sedang memasuki masa peralihan dari penghujan menuju musim kemarau.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I, Aceh, Zakaria Ahmad mengatakan, intensitas hujan semakin menurun yang mengakibatkan potensi kebakaran kemungkinan meningkat di masa peralihan tersebut.
"Waspadai bahaya kebakaran, baik hutan dan lahan maupun kawasan pemukiman penduduk. Apalagi di siang hari memiliki kecepatan angin antara lima hingga 20 knot," katanya.